Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Polisi Irak Bentrok dengan Pengunjuk Rasa Pro-Iran

Nur Aivanni
06/11/2021 11:24
Polisi Irak Bentrok dengan Pengunjuk Rasa Pro-Iran
Aksi unjuk rasa warga Irak yang memprotes hasil pemilu di dekat Zona Hijau di Baghdad.(AFP/Ahmad AL-RUBAYE)

SEORANG pengunjuk rasa Irak tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka, Jumat (5/11), ketika polisi bentrok dengan demonstran yang melampiaskan kemarahan mereka atas hasil pemilu bulan lalu.

Jaringan paramiliter Hashed al-Shaabi, yang pro-Iran, melihat kursi parlemen mereka menurun secara substansial dalam pemilihan, yang oleh para pendukung kelompok itu disebut penuh kecurangan.

Pada Jumat (5/11), ratusan pendukung Hashed berunjuk rasa di Baghdad dekat Zona Hijau, sebuah distrik dengan keamanan tinggi yang menampung kedutaan Amerika Serikat (AS), gedung-gedung pemerintah dan komisi pemilihan.

Baca juga: Dewan Keamanan PBB Serukan Gencatan Senjata di Ethiopia

Menurut sumber keamanan, demonstran dari kelompok yang setia kepada Hashed melemparkan proyektil dan memblokir akses ke Zona Hijau di tiga sisi, sebelum mereka didorong kembali oleh polisi yang melepaskan tembakan ke udara.

"Ada 125 orang terluka, 27 di antaranya warga sipil dan sisanya dari pasukan keamanan," kata Kementerian Kesehatan.

Kemudian sebuah sumber keamanan, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan seorang pengunjuk rasa telah terluka parah dan meninggal di rumah sakit.

Sebelumnya, beberapa saluran pro-Iran di aplikasi perpesanan Telegram mengatakan polisi menembakkan peluru tajam ke arah pengunjuk rasa.

"Dua demonstran tewas," kata seorang pemimpin Brigade Hizbullah, salah satu faksi paling kuat Hashed, kepada AFP, meminta tidak disebutkan namanya.

Tetapi Kementerian Kesehatan mengatakan tidak ada peluru tajam yang ditembakkan dan bersikeras bahwa sebagian besar dari mereka yang terluka menderita luka ringan.

Sumber Brigade Hizbullah mengatakan, setelah jeda yang singkat, bentrokan berlanjut pada malam hari di dekat Zona Hijau, menuduh pasukan keamanan membakar tenda pengunjuk rasa di daerah tersebut.

Dikatakan kantornya, Perdana Menteri Mustafa al-Kadhemi memerintahkan penyelidikan atas peristiwa pada hari Jumat. Sementara, Presiden Barham Saleh mendesak pihak-pihak untuk menahan diri. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya