Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BEBERAPA negara Arab yang menormalkan hubungan dengan Israel pada tahun lalu telah berdosa dan harus menarik kembali tindakan itu. Itu dikatakan pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei, pada Minggu (24/10).
Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko sepakat menormalkan hubungan dengan Israel pada 2020. Ini karena Washington di bawah pemerintahan Presiden AS saat itu Donald Trump menjadikan pemulihan hubungan Arab-Israel sebagai prioritas kebijakan luar negeri.
"Beberapa pemerintah sayangnya telah membuat kesalahan, telah membuat kesalahan besar, dan telah berdosa dalam menormalkan (hubungan mereka) dengan rezim Zionis yang menjajah dan menindas," kata Khamenei yang merujuk kepada Israel.
Baca juga: Israel akan Bangun Lebih dari 1.300 Rumah Pemukim di Tepi Barat
"Ini merupakan tindakan melawan persatuan Islam. Mereka harus kembali dari jalan ini dan menebus kesalahan besar ini," tambah Khamenei dalam pidato yang menandai hari libur umum untuk menghormati kelahiran Nabi Muhammad atau Maulid Nabi.
Iran dalam empat dekade sejak revolusi Islam 1979 memosisikan dirinya sebagai pembela kuat perjuangan Palestina. Mesir dan Yordania sampai tahun lalu menjadi satu-satunya dua negara Arab yang menormalkan hubungan dengan Israel.
Baca juga: Palestina, Organisasi HAM Kutuk Israel Stempel Teroris Kelompok Sipil
"Jika persatuan umat Islam tercapai, masalah Palestina pasti akan diselesaikan dengan cara terbaik," kata Khamenei. Pada Mei, Khamenei mencirikan Israel sebagai sarang teroris dan bukan negara.
Tak lama setelah pidato Khamenei, pejabat tinggi keamanan Iran, Ali Shamkhani, bersumpah untuk menimbulkan banyak kerugian hingga miliaran dolar dalam tanggapan yang mengejutkan jika Israel menyerang program nuklir Teheran. Tweet oleh sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran itu menjadi tanggapan atas laporan media Israel bahwa lima miliar shekel (US$1,5 miliar) telah disetujui untuk mempersiapkan militer untuk kemungkinan serangan terhadap program nuklir Iran.
Baca juga: Israel Anggarkan Rp21,3 Triliun untuk Persiapan Serang Nuklir Iran
Iran telah berulang kali menuduh Israel berada di balik tindakan sabotase yang menargetkan fasilitas nuklirnya. Kedua negara telah bertukar retorika tajam baru-baru ini dengan latar belakang upaya untuk memperbarui pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir antara Iran dan kekuatan dunia. (AFP/OL-14)
SERANGAN mendadak Israel terhadap Iran selama 12 hari pada Juni lalu tak hanya mengejutkan dunia internasional tetapi juga membuka tabir kerentanan serius dalam sistem keamanan.
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
Petani Palestina melaporkan tanaman zaitun mereka ditumbangkan oleh Israel, dan LSM Palestina mencatat 14 orang telah ditangkap di Desa al-Mughayyir selama tiga hari pengepungan.
ISRAEL melancarkan serangan udara ke sejumlah target Houthi di Sanaa, Yaman, pada Minggu (25/8) waktu setempat. Operasi itu merupakan balasan atas serangan rudal Houthi.
Achmad menekankan bahwa UI bebas berdiskusi dengan siapa saja di forum kritis yang tepat, dengan kurasi dan counter-speech yang memadai.
Permintaan maaf itu disampaikan setelah muncul gelombang kritik di media sosial terhadap UI yang mengundang Berkowitz dalam acara PSAU pada 23 Agustus 2025.
Baitul Maqdis Institute menyatakan keprihatinan atas diundangnya akademisi Peter Berkowitz, sosok pro-Israel.
Veldkamp juga mengaku ragu kondisi politik akan berubah dalam waktu dekat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved