Israel Anggarkan Rp21,3 Triliun untuk Persiapan Serang Nuklir Iran

Wisnu Arto Subari
21/10/2021 14:55
Israel Anggarkan Rp21,3 Triliun untuk Persiapan Serang Nuklir Iran
Jet tempur Israel dan Jerman (kiri dan kanan) terbang di atas Knesset, parlemen Israel, 17 Oktober 2021.(AFP/Emmanuel Dunand.)

ISRAEL telah menyetujui anggaran sekitar new Israeli sheqel (NIS) 5 miliar atau (US$1,5 miliar, Rp21,3 triliun) yang akan digunakan untuk mempersiapkan militer menghadapi potensi serangan terhadap program nuklir Iran. Saluran televisi Israel, Channel 12, melaporkan hal itu pada Senin (18/10).

Anggaran NIS 5 miliar terdiri dari NIS 3 miliar dari anggaran sebelumnya dan tambahan NIS 2 miliar dari anggaran berikutnya yang dijadwalkan akan disetujui oleh pemerintah pada November 2021. Ini termasuk dana untuk berbagai jenis pesawat, drone pengumpul intelijen, dan persenjataan unik yang diperlukan untuk serangan semacam itu, yang harus menargetkan situs bawah tanah yang dijaga ketat, kata laporan tanpa sumber itu sebagaimana dikutip dari The Times of Israel.

Laporan itu muncul beberapa hari setelah Angkatan Udara AS mengumumkan bahwa mereka telah berhasil melakukan uji coba penghancur bunker terbaru berjuluk GBU-72 Advanced 5K Penetrator. Bom seberat 5.000 pon dapat digunakan sebagai alat untuk menyerang situs nuklir Iran.

Yang terpenting, GBU-72 dirancang untuk dibawa oleh jet tempur atau pengebom berat. Israel tidak memiliki pengebom yang mampu membawa penghancur bunker besar-besaran di gudang senjata AS saat ini.

Satu bom penghancur bunker yang lebih kecil, GBU-28, diam-diam dijual ke Israel pada 2009. Namun diperkirakan bom itu tidak memiliki kemampuan untuk menembus fasilitas nuklir Fordo Iran yang terkubur jauh di bawah gunung.

Baca juga: Para Ahli PBB: Takut Sanksi AS Hilangkan Hak Kesehatan Iran

Uji coba Amerika didasarkan pada pengalaman yang diperoleh Israel dalam pengeboman jaringan terowongan bawah tanah Hamas di Gaza selama perang Mei lalu, kata Channel 12. Jaringan televisi tersebut berspekulasi bahwa dengan publikasi itu AS berusaha untuk memperingatkan Iran agar tidak menjauh dari negosiasi di Wina yang bertujuan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya