Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
PENERAPAN sanksi Amerika Serikat yang berlebihan dapat mencabut hak-hak dasar warga Iran atas kesehatan. Para ahli PBB memperingatkan itu pada Selasa (19/10) yang menunjuk kepada penderita penyakit kulit langka sebagai contoh.
"Banyak bank dan bisnis, termasuk perusahaan farmasi dan medis di seluruh dunia, terlalu mematuhi sanksi karena takut akan kemungkinan hukuman," kata para ahli dalam suatu pernyataan. Dalam satu kasus, ini mengakibatkan perusahaan Swedia menghentikan penjualan perban kepada mitranya di Iran.
Akibat hal itu, pasien dengan penyakit kulit langka yang dikenal sebagai epidermolisis bulosa (EB), termasuk anak-anak, tidak dapat mengakses jenis perban yang memberikan bantuan vital dan dapat mencegah infeksi yang mengancam jiwa. Penyakit ini menyebabkan kulit menjadi sangat rentan terhadap kerusakan, sering kali timbul lepuh akibat benturan ringan.
Baca juga: UE: Tidak Ada Pembicaraan Kesepakatan Nuklir Iran pada Kamis
"Ini hanyalah salah satu dari banyak contoh yang secara menyedihkan menggambarkan penderitaan ribuan orang, termasuk anak-anak. Hal tersebut disebabkan oleh kepatuhan berlebihan terhadap sanksi oleh pihak ketiga karena takut terkena sanksi," kata para ahli.
Perusahaan seperti firma Swedia sering memiliki kebijakan hak asasi manusia yang berusaha mencegah bahaya semacam ini. Namun ketakutan terhadap sanksi dapat mengakibatkan keputusan yang melanggar kebijakan tersebut.
Pelapor khusus PBB, Alena Douhan, telah menghubungi perusahaan dan pemerintah Swedia untuk mengatasi yang digambarkannya sebagai kekurangan dalam proses uji tuntas yang diterapkan untuk memastikan bahwa tidak ada hak asasi manusia yang dilanggar.
Baca juga: Iran Kecam PBB Tutup Mata terhadap Nuklir Israel
"Ketika penjualan produk medis yang meningkatkan hak atas kesehatan dan mencegah penderitaan dihentikan di suatu negara dan tidak ada produk alternatif yang setara, hak itu hilang bagi orang-orang yang ditolongnya,” kata para ahli yang diamanatkan oleh PBB tetapi tidak berbicara untuk badan dunia. (AFP/OL-14)
PEMERINTAH Indonesia menyatakan dukungannya terhadap keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan niat untuk mengakui Negara Palestina.
PBB menyampaikan laporan terbaru mengenai kondisi memprihatinkan di Jalur Gaza, Palestina. Berdasarkan data OCHA, hampir seluruh wilayah Gaza kini berada di bawah kendali militer Israel.
SEDIKITNYA 798 warga Palestina tewas oleh pasukan militer Israel selagi mereka mengakses bantuan kemanusiaan di Gaza sejak akhir Mei 2025.
LAPORAN baru dari Israel menuduh Hamas menggunakan kekerasan seksual sebagai senjata perang selama serangan 7 Oktober. Namun, seorang pejabat tinggi PBB membantahnya.
AMERIKA Serikat (AS) mengumumkan sanksi terhadap Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk wilayah Palestina yang diduduki, Francesca Albanese.
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel berusaha membunuhnya dengan menyerang wilayah tempat ia sedang mengadakan pertemuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved