Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

PBB: Saat Antre Makanan, Nyaris 800 Warga Palestina Dibunuh Israel

Wisnu Arto Subari
12/7/2025 20:17
PBB: Saat Antre Makanan, Nyaris 800 Warga Palestina Dibunuh Israel
Warga Gaza antre pembagian makanan dari GHF.(Al Jazeera)

SEDIKITNYA 798 warga Palestina tewas oleh pasukan militer Israel selagi mereka mengakses bantuan kemanusiaan di Gaza sejak akhir Mei 2025. Ini laporan Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) pada Jumat (12/7).

Juru bicara kantor OHCHR mengatakan kepada wartawan bahwa 615 korban di antaranya terbunuh di sekitar pusat distribusi bantuan yang dioperasikan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) sejak 27 Mei. Sedangkan 183 lagi terbunuh di sepanjang rute konvoi bantuan.

Jumlah korban tewas yang mengkhawatirkan itu muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran dunia atas mekanisme distribusi yang saat ini berlaku di Gaza.

Awal Juli ini sebanyak 169 organisasi kemanusiaan menyerukan diakhirinya sistem distribusi bantuan yang dipimpin Amerika Serikat (AS) dan Israel yang dikelola Yayasan Kemanusiaan Gaza.

Mereka mengutip laporan bahwa warga Palestina ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel saat menunggu bantuan di dekat lokasi yayasan tersebut.

Organisasi-organisasi itu mendesak agar pendistibusian bantuan kembali ke mekanisme yang dipimpin PBB yang beroperasi di Gaza hingga Maret, ketika Israel memperketat blokadenya di wilayah tersebut.

Bantuan kemanusiaan ke Gaza mulai diizinkan masuk secara bertahap sejak akhir Mei, tetapi didistribusikan melalui yayasan tersebut. Banyak kelompok bantuan internasional menolak bekerja sama karena hubungannya dengan otoritas Israel.

Melalui pernyataan bersama, organisasi-organisasi bantuan kemanusiaan itu mengkritik Yayasan Kemanusiaan Gaza karena mengambil alih proses distribusi bantuan. Mereka memperingatkan bahwa operasi itu menyebabkan kondisi berbahaya dan mematikan bagi warga sipil.

Penandatanganan pernyataan tersebut meliputi organisasi dari Eropa, AS, dan Israel yang bergerak di bidang bantuan makanan dan medis, pembangunan, serta hak asasi manusia (HAM). (WAFA/Ant/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya