Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Mantan Mata-Mata Saudi Tuding MBS Kirim Tim untuk Membunuhnya

Mediaindonesia.com
25/10/2021 21:16
Mantan Mata-Mata Saudi Tuding MBS Kirim Tim untuk Membunuhnya
Mohammed bin Salman.(AFP/Bandar Al-Jaloud.)

SEORANG mantan mata-mata top Arab Saudi mengatakan Putra Mahkota kerajaan itu, Mohammed bin Salman (MBS), mengirim tim tentara bayaran yang ditakuti untuk membunuhnya saat berada di pengasingan di Kanada.

Dalam wawancara dengan televisi AS CBS News dalam acara 60 Minutes, Saad Aljabri--mantan mata-mata serta mediator antara dinas intelijen kerajaan dan pemerintah Barat--menduga dirinya menjadi sasaran setelah melarikan diri dari negara itu menyusul perebutan kekuasaan pada 2017 oleh putra Mahkota.

Seorang teman di dinas intelijen Timur Tengah, katanya, memperingatkan bahwa dia bisa menghadapi nasib yang mirip dengan pembangkang dan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi. Menurut penyelidikan, Khashoggi dibunuh oleh regu kematian terkait Riyadh setelah mengunjungi konsulat kerajaan di Istanbul pada 2018.

Baca juga: Ini Syarat Saudi kepada AS untuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

"Peringatan yang saya terima, 'Jangan berada di dekat misi Saudi mana pun di Kanada. Jangan pergi ke konsulat. Jangan pergi ke kedutaan. Anda berada di daftar teratas'," kata Aljabri.

Dia mengatakan tim tiba di Kanada pada Oktober 2018. Mereka akhirnya dideportasi ketika berbohong kepada petugas bea cukai yang menemukan tim itu membawa barang-barang mencurigakan.

AFP tidak dapat memverifikasi klaim Aljabri secara independen. Permintaan komentar kepada Kementerian Luar Negeri Kanada pun tidak dijawab.

Baca juga: Peringatan Tiga Tahun, Tunangan Khashoggi Tagih Janji Biden Hukum Saudi

Namun pejabat Kanada mengatakan kepada 60 Minutes bahwa mereka sadar akan insiden bahwa aktor asing telah berusaha mengancam mereka yang tinggal di Kanada. "Ancaman itu sama sekali tidak dapat diterima."

Aljabri mengatakan kelompok itu terdiri dari anggota kelompok yang disebut dalam penyelidikan sebagai Pasukan Harimau, tim bayangan pembunuh bayaran yang dibentuk oleh Pangeran Mohammed yang mengkhususkan diri dalam pembunuhan di luar proses hukum, pemerkosaan, dan penyiksaan. Ini menurut laporan pada 2019 tentang aduan hukum yang diajukan oleh mantan mata-mata itu.

Dia mengatakan kelompok itu merupakan bagian dari pola perilaku despotik oleh putra mahkota yang pernah dipuji sebagai reformis tetapi dengan kejam membersihkan lawan sejak menjadi pewaris. Aljabri juga mengatakan dua dari delapan anaknya telah ditahan oleh otoritas Saudi sebagai balasan karena dia melarikan diri dari kerajaan.

Baca juga: AS Kecewa Saudi Tetapkan Hukuman 20 Tahun untuk Kritikus Twitter

"Saya di sini untuk membunyikan alarm tentang seorang psikopat, pembunuh, di Timur Tengah dengan sumber daya tak terbatas yang menjadi ancaman bagi rakyatnya, Amerika, dan planet ini," katanya. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik