Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Peringatan Tiga Tahun, Tunangan Khashoggi Tagih Janji Biden Hukum Saudi

Mediaindonesia.com
02/10/2021 19:03
Peringatan Tiga Tahun, Tunangan Khashoggi Tagih Janji Biden Hukum Saudi
Orang-orang memegang poster bergambar jurnalis Saudi Jamal Khashoggi dan menyalakan lilin di luar konsulat Arab Saudi, Istanbul, Turki.(AFP/Yasin Akgul.)

TUNANGAN Jamal Khashoggi pada Jumat (1/10) mempertanyakan komitmen Presiden AS Joe Biden untuk meminta pertanggungjawaban kerajaan Arab Saudi. Ini dilakukannya tiga tahun setelah pembunuhan brutal terhadap penulis itu.

Menandai peringatan itu, Hatice Cengiz melakukan perjalanan ke Washington untuk demonstrasi di luar kedutaan Saudi dan berjaga malam di dekat US Capitol. Dia pun meluncurkan potret Khashoggi dari kolom surat kabar.

Dia menyuarakan kekecewaan bahwa beberapa hari menjelang peringatan itu, penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman yang menurut intelijen AS memerintahkan pembunuhan itu. "Apakah seperti ini pertanggungjawaban yang dijanjikan Biden?" tanyanya pada acara penyalaan lilin yang diselenggarakan oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia.

"MBS mengambil Jamal dari saya dan seluruh dunia. Apakah anda akan meminta pertanggungjawabannya atau akankah anda memberi penghargaan kepada para pembunuh ini?" katanya. Ia menyebut pewaris kerajaan yang berusia 36 tahun itu dengan inisialnya.

Khashoggi, seorang warga Saudi terkemuka yang tinggal di pengasingan di Amerika Serikat, menulis kritis tentang MBS di kolom di The Washington Post. Pada 2 Oktober 2018, ia memasuki konsulat Saudi di Istanbul untuk mengajukan dokumen untuk menikahi Cengiz yang berkewarganegaraan Turki.

Menurut pejabat AS dan Turki, regu pembunuh Saudi yang menunggu mencekiknya dan memotong-motong tubuhnya, yang tidak pernah diketahui hingga kini. Presiden AS pada saat itu Donald Trump mengecilkan episode tersebut dengan mengatakan bahwa lebih penting bahwa Arab Saudi membeli senjata AS dan berbagi permusuhan terhadap Iran.

Biden bersumpah akan melakukan pendekatan yang lebih keras, mendeklasifikasi intelijen, dan menjatuhkan sanksi kepada Saudi meskipun tidak kepada putra mahkota itu sendiri. Para pejabat AS mengatakan Sullivan melakukan perjalanan ke Arab Saudi, MBS juga menteri pertahanan, sebagian besar untuk membahas krisis di Yaman saat kerajaan telah memimpin penyerangan udara yang menghancurkan untuk mengalahkan pemberontak Huthi didukung Iran.

Juga berbicara pada malam hari adalah saudara perempuan Abdulrahman al-Sadhan, seorang pekerja bantuan Bulan Sabit Merah yang ditangkap pada 2018. Awal tahun ini al-Sadhan dijatuhi hukuman 20 tahun setelah mengkritik kepemimpinan Saudi melalui akun Twitter anonim.

"Mereka menyiksanya dengan sangat buruk. Mereka hampir membunuhnya. Mereka mematahkan tangannya dan menghancurkan jari-jarinya sampai cacat, berkata, 'Apakah ini tangan yang anda gunakan untuk menge-tweet?'" kata saudara perempuannya, Areej al-Sadhan, yang tinggal di California.

Dia mengatakan dia berharap tekanan pemerintah AS yang baru akan memenangkan pembebasan saudara laki-lakinya, tetapi itu berubah setelah Biden membiarkan MBS melepaskan diri. "Begitulah cara pejabat Saudi membalas kemurahan hati Presiden Biden, yakni dengan melakukan lebih banyak pelanggaran hak asasi manusia," katanya. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya