Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan, Selasa (21/9). mengatakan negaranya telah siap untuk meratifikasi Kesepakatan Paris tentang perubahan iklim.
Pernyataan Erdogan dalam Sidang majelis Umum PBB itu terjadi setelah Turki dilanda iklim ganas selama satu tahun, yang mencakup kebakaran hutan dan banjir. Cuaca ekstrem itu menewaskan sekitar 100 jiwa di Turki.
Turki, April 2016, menadatangani kesepakatan untuk membatasi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada pemanasan global, yang disebut para ilmuwan meningkatkan kejadian cuaca ekstrem.
Baca juga: Presiden Korsel Serukan Dimulainya Kembali Dialog Korut-AS
Namun, negara itu belum secara formal meratifikasi kesepakatan itu di parlemen mereka.
Erdogan, di hadapan Majelis Umum PBB, mengatakan bahwa Turki berencana menyelesaikan proses ratifikasi itu sebelum konferensi perubahan iklim di Glasgow, November mendatang.
"Saya ingin mengumumkan ke seluruh dunia melawan Majelis Umum PBB bahwa kami telah mengambil keputusan seiring adanya kemajuan dalam kesepakatan itu. Kami akan mengajiukan kesepakatan iklim Paris ke parlemen untuk disetujui pada bulan depan," kata Erdogan.
"Sebelum konferensi perubahan iklim, yang akan digelar di Glasgow, kami optimistis kesepakatan itu akan sudah diratifikasi," lanjutnya.
Edrogan menghadapi tekanan politik atas penangannya terhadap kebakaran hutan dan banjir yang melanda wilayah selatan Turki, Agustus lalu.
Kedua bencana itu serta kekeringan di tenggara Turki telah menyebabkan isu lingkungan menjadi perhatian warga negara itu, khususnya kaum muda.
Erdogan membutuhkan dukungan jutaan kaum muda yang akan memilih untuk pertama kali saat dia berusaha menjabat sebagai presiden untuk kali ketiga dalam pemilu yang akan digelar sebelum Juni 2023. (AFP/OL-1)
ISRAEL adalah ancaman terbesar bagi stabilitas dan keamanan kawasan. Ini ditegaskan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam panggilan telepon dengan Mohammed bin Salman.
PRESIDEN Prabowo Subianto menerima ucapan selamat Idul Adha 1446 Hijriah dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui sambungan telepon.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menyuarakan keinginannya untuk memfasilitasi pertemuan antara pemimpin Amerika Serikat, Rusia, dan Ukraina.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menerima kunjungan Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif pada Minggu (25/5) malam di Kantor Kerja Dolmabahce, Istanbul.
PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan kesiapannya terbang ke Istanbul guna bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin demi mendorong gencatan senjata.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky konfirmasi kunjungan ke Turki untuk bertemu Presiden Erdogan dan menyatakan kesiapan berdialog langsung dengan Vladimir Putin di Istanbul.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
IRAN menolak klaim pembenaran AS atas serangan Negeri Paman Sam terhadap fasilitas nuklir Iran yang disebut Washington sebagai pembelaan diri kolektif.
Antonio Guterres pada (28/6) waktu setempat menyambut baik penandatanganan kesepakatan damai yang digelar sehari sebelumnya antara Republik Demokratik Kongo (DRC) dan Rwanda.
TAK terasa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memasuki usia ke-80 tahun dengan menghadapi badai kritik di tengah krisis legitimasi dan keterbatasan anggaran.
Parlemen Iran sedang mengupayakan pengesahan undang-undang menangguhkan kerja sama Iran dengan IAEA.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved