Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PASOKAN bahan bakar dari Iran telah memasuki Libanon tanpa izin negara. Bantuan itu terwujud meskipun sanksi AS kepada kelompok Syiah Hizbullah. Ini semakin mengangkat status kelompok itu sebagai pemilik sumber energi utama di negara yang dilanda krisis itu.
"Peristiwa terbaru ini memberikan konfirmasi lain bahwa Hizbullah telah meningkatkan kekuasaannya secara signifikan atas negara Libanon," kata ilmuwan politik Karim Emile Bitar. "Bahkan tidak lagi berusaha bersembunyi di balik lapisan legalitas yang ditawarkan oleh lembaga resmi," katanya.
Libanon, yang bergulat dengan krisis keuangan terburuknya, gagal membayar utangnya tahun lalu dan tidak mampu lagi mengimpor barang-barang utama, termasuk bensin untuk kendaraan dan diesel untuk generator selama pemadaman listrik hampir sepanjang waktu. Kekurangan bahan bakar telah memaksa pengendara untuk mengantre berjam-jam, terkadang berhari-hari, di pom bensin.
Di sisi lain, pemadaman listrik telah membuat negara itu gelap gulita, melumpuhkan rumah sakit, sekolah, dan kantor pemerintah. Meskipun menjadi bagian integral dari negara dengan menduduki kursi di parlemen dan mendukung beberapa menteri, Hizbullah telah meratapi kegagalan negara dan bersumpah untuk turun tangan dengan solusinya sendiri.
Kelompok, yang ditetapkan oleh AS sebagai kelompok teroris dan merupakan satu-satunya milisi yang mempertahankan persenjataannya setelah perang Libanon 1975-1990, itu mengatur puluhan truk yang membawa bahan bakar Iran untuk memasuki Libanon melalui Suriah pekan lalu. Pengiriman tersebut tidak secara resmi disetujui oleh pemerintahnya dan truk masuk melalui penyeberangan ilegal untuk transaksi yang melanggar sanksi AS dan lainnya.
Langkah itu, meskipun yang pertama, sejalan dengan otonomi lama kelompok yang didukung Iran itu. Kelompok itu pun ditempatkan di Suriah pada 2013 dan berulang kali terlibat dalam konfrontasi militer dengan tetangga selatan, Israel.
"Langkah terakhir Hizbullah melemahkan negara dan persepsi negara," kata aktivis politik dan pakar energi Laury Haytayan kepada AFP.
Baca juga: Hizbullah: Kapal Tanker BBM Iran Berlayar ke Libanon
"Sangat jelas bahwa negara tidak dapat menghentikan Hizbullah. Negara mengawasi dan lumpuh dan tidak dapat mengambil tindakan apa pun." (AFP/OL-14)
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
PERANG 12 hari (13-25 Juni) antara Iran versus Israel-AS telah berakhir dengan 'gencatan senjata'.
PEMERINTAH Israel menyatakan kesediaannya untuk menjajaki perdamaian dengan Suriah.
Menghadapi kenyataan adanya perang Iran-Israel saat ini, penulis sebagai eksponen Patriot Soekarnois belum melihat adanya sikap tegas dari pemerintah terhadap perang tersebut.
Presiden sementara Suriah Ahmad al-Sharaa dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang dipertimbangkan untuk bertemu di sela-sela Majelis Umum PBB yang akan datang di New York.
IRAN menolak klaim pembenaran AS atas serangan Negeri Paman Sam terhadap fasilitas nuklir Iran yang disebut Washington sebagai pembelaan diri kolektif.
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyetujui undang-undang yang menghentikan kerja sama negaranya dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
MENTERI Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez menyebutkan bahwa pemimpin ototritas Israel Benjamin Netanyahu berbohong soal program nuklir damai Iran selama lebih dari 30 tahun.
KEMENTERIAN Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) menyatakan 12 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dan satu pendamping dari Iran telah tiba di Tanah Air.
OTORITAS Iran pada Senin (30/6) menyatakan bahwa korban tewas akibat serangan Israel selama konflik 12 hari mencapai 935 orang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved