Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Menlu Qatar Kunjungi Kabul untuk Bicara dengan Taliban

Nur Aivanni
13/9/2021 11:12
Menlu Qatar Kunjungi Kabul untuk Bicara dengan Taliban
Menlu Qatar Sheikh Mohammad bin Abdulrahman Al-Thani(AFP/Marwan Tahtah)

MENTERI Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammad bin Abdulrahman Al-Thani mengadakan pembicaraan di Afghanistan pada Minggu. Sheikh Mohammad menjadi pejabat paling senior yang mengunjungi negara itu sejak pengambilalihan negara tersebut oleh Taliban pada 15 Agustus.

Seorang pejabat Taliban mencuit di Twitter bahwa Sheikh Mohammad bin Abdulrahman Al-Thani bertemu dengan pejabat senior dari rezim Afghanistan yang baru, meskipun rinciannya tidak diungkapkan.

Kelompok itu merilis foto-foto Sheikh Mohammad bertemu Perdana Menteri baru Mullah Mohammad Hassan Akhund, sementara foto-foto dirinya dengan mantan Presiden Hamid Karzai beredar di media sosial.

Di Doha, Kementerian Luar Negeri mengonfirmasi mengadakan pertemuan dengan pemerintah Afghanistan yang baru serta dengan Karzai dan Abdullah Abdullah, mantan kepala perunding perdamaian untuk pemerintah yang digulingkan.

Baca juga: Polisi Afghanistan Kembali Bekerja Bersama Taliban di Bandara

Dikatakan kementerian, Sheikh Mohammad mendesak para pejabat Afghanistan untuk melibatkan semua pihak Afghanistan dalam rekonsiliasi nasional.

"Pembicaraan tersebut mencakup perkembangan terbaru mengenai pengoperasian bandara Kabul dan memastikan kebebasan perjalanan untuk semua," katanya dalam sebuah pernyataan.

Kementerian mengatakan kedua belah pihak menekankan pentingnya upaya bersama untuk memerangi organisasi teroris.

Qatar telah lama bertindak sebagai mediator di Afghanistan, menjadi tuan rumah pembicaraan Taliban dengan Amerika Serikat di bawah mantan Presiden Donald Trump, dan kemudian dengan pemerintahan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang sekarang digulingkan.

Negara itu juga mendukung puluhan ribu warga Afghanistan yang dievakuasi pada minggu-minggu terakhir pendudukan pimpinan AS saat mereka diproses sebelum menuju ke negara lain.

Belum ada negara yang secara resmi mengakui pemerintahan baru Taliban, dan hanya tiga negara yang mengakuinya selama pemerintahan pertama kelompok Islam garis keras itu dari 1996-2001. (AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya