Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Setelah 20 Tahun, Dua Korban Serangan 11 September Teridentifikasi

Atikah Ishmah Winahyu
08/9/2021 12:45
Setelah 20 Tahun, Dua Korban Serangan 11 September Teridentifikasi
Sinar ditembakkan ke langit New York dalam peringatan 20 tahun serangan teror 9/11(AFP/Ed JONES)

JENAZAH dua korban peristiwa 11 September telah diidentifikasi berkat teknologi DNA canggih, hanya beberapa hari sebelum peringatan 20 tahun serangan.

Kantor kepala pemeriksa medis New York mengatakan telah secara resmi mengidentifikasi korban ke-1.646 dan ke-1.647 dari serangan Al-Qaeda di Menara Kembar New York yang menewaskan 2.753 orang.

Mereka adalah identifikasi pertama korban runtuhnya World Trade Center sejak Oktober 2019.

"Dua puluh tahun yang lalu, kami berjanji kepada keluarga korban World Trade Center untuk melakukan apa pun selama diperlukan untuk mengidentifikasi orang yang mereka cintai, dan dengan dua identifikasi baru ini, kami terus memenuhi kewajiban suci itu," kata kepala pemeriksa medis Barbara Sampson dalam sebuah pernyataan, Selasa (8/9).

"Tidak peduli berapa banyak waktu berlalu sejak 11 September 2001, kami tidak akan pernah lupa, dan kami berjanji untuk menggunakan semua alat yang kami miliki untuk memastikan semua yang hilang dapat bersatu kembali dengan keluarga mereka," tambahnya.

Korban ke-1.646 diidentifikasi sebagai Dorothy Morgan, dari Hempstead, Long Island. Identitasnya dikonfirmasi melalui tes DNA dari jenazah yang ditemukan pada 2001, kata kantor pemeriksa.

Identitas lainnya adalah seorang pria yang namanya dirahasiakan atas permintaan keluarganya. 

Identifikasinya dikonfirmasi melalui tes DNA dari jenazah yang ditemukan pada 2001, 2002, dan 2006, pernyataan itu menambahkan.

Baca juga: Terkait Serangan 11 September 2001, Lebih Banyak Kematian Akibat Penyakit

Pemeriksa medis menggambarkan upaya yang sungguh-sungguh untuk mengidentifikasi setiap korban sebagai penyelidikan forensik terbesar dan paling kompleks dalam sejarah Amerika Serikat (AS).

Kantor tersebut mengatakan identifikasi baru, 20 tahun setelah tragedi itu dimungkinkan oleh kemajuan dalam ilmu DNA.

Laboratoriumnya menggunakan pengujian lanjutan untuk mencocokkan fragmen DNA dari korban dengan sampel yang diberikan oleh kerabat.

Kantor pemeriksa medis mengatakan adopsi teknologi sekuensing DNA generasi berikutnya baru-baru ini memungkinkan identifikasi lebih lanjut.

Sekitar 1.106 korban atau 40% dari mereka yang meninggal, masih belum teridentifikasi. (Straitstimes/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya