Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
MENTERI Luar Negeri Qatar dan Jerman, pada Selasa, memperingatkan terhadap setiap peningkatan terorisme setelah penarikan AS dari Afghanistan, yang sekarang berada di bawah kekuasaan Taliban.
Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani mendesak kelompok garis keras itu untuk memerangi terorisme dan menyerukan pemerintahan yang inklusif.
"Kami menekankan pentingnya kerja sama untuk memerangi terorisme dan pentingnya Taliban untuk bekerja sama di bidang ini," katanya dalam konferensi pers setelah bertemu dengan mitranya dari Jerman, Heiko Maas.
"Adalah peran kami untuk selalu mendesak mereka (Taliban) untuk memiliki pemerintahan yang diperluas yang mencakup semua pihak dan tidak mengecualikan pihak mana pun," jelasnya.
"Selama pembicaraan kami dengan Taliban, tidak ada tanggapan positif atau negatif," kata al-Thani, yang mengacu pada pembicaraan baru-baru ini antara Qatar dan penguasa baru Afghanistan.
Pada Selasa, pejuang Taliban merayakannya dengan tembakan, beberapa jam setelah pasukan AS terakhir meninggalkan Kabul. Itu menutup operasi evakuasi udara yang membuat lebih dari 123.000 warga asing dan warga Afghanistan melarikan diri dari negara tersebut.
Baca juga: AS Angkat Kaki, Taliban Rayakan Kemerdekaan Afghanistan
Sementara itu, Maas mengatakan tidak melihat jalan lain untuk berbicara dengan Taliban.
"Saya pribadi percaya sama sekali tidak ada jalan lain untuk melakukan pembicaraan dengan Taliban, karena kita benar-benar tidak mampu untuk memiliki ketidakstabilan di Afghanistan," katanya.
"Itu akan membantu terorisme dan memiliki dampak negatif yang besar pada negara-negara tetangga. Kami tidak melihat pertanyaan tentang pengakuan formal, tetapi kami ingin menyelesaikan masalah yang ada -- mengenai orang-orang di Afghanistan, warga Jerman, tetapi juga staf lokal yang ingin meninggalkan negara itu," tuturnya.
Sebelumnya, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan menjaga bandara Kabul tetap terbuka sangat penting ketika negara-negara Barat sekarang mempertimbangkan bagaimana membuat lebih banyak orang keluar dari negara itu.
Pembicaraan sedang berlangsung mengenai siapa yang sekarang akan menjalankan bandara Kabul. Para pejabat AS mengatakan bandara itu dalam kondisi buruk, dengan banyak infrastruktur dasarnya rusak atau hancur.(AFP/OL-5)
RUSIA menjadi negara pertama yang secara resmi mengakui kekuasaan Taliban di Afghanistan.
Otoritas Emirat Islam Afghanistan menyebut pengakuan Rusia sebagai keputusan berani yang akan menjadi contoh bagi negara-negara lain.
DINAS pers tentara Pakistan, ISPR, melaporkan empat tentara Pakistan tewas dalam bentrokan dengan kelompok militan Tehrik-e Taliban Pakistan (TTP).
PAKISTAN telah meminta dukungan dari PBB dalam melawan terorisme di dalam negeri dan dari Afghanistan.
PIHAK berwenang Jerman terus menyelidiki serangan mobil yang melukai 36 orang di Kota Muenchen, Jerman.
SEJUMLAH badan PBB menyampaikan penilaian yang mengerikan mengenai dampak global akibat pemotongan besar-besaran bantuan internasional oleh pemerintahan AS.
PEMERINTAH Israel mengumumkan bahwa mereka akan mengirim tim negosiator ke Doha, Qatar untuk membahas proposal gencatan senjata di Gaza.
KELOMPOK Hamas sedang berkonsultasi untuk membahas proposal gencatan senjata di Gaza yang diajukan oleh para mediator.
Qatar mengusulkan gencatan senjata 60 hari antara Israel-Hamas dan pertukaran sandera.
SITUASI Qatar saat ini mulai berangsur normal setelah serangan rudal yang diluncurkan Iran ke Pangkalan Udara Al Udeid pada Senin (23/6) malam waktu setempat.
Pemerintah Indonesia menargetkan pembangunan 1 juta unit hunian vertikal setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat.
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan kepulangan Jemaah haji Indonesia mulai lancar seusai serangan Iran ke pangkalan udara (lanud) militer Amerika Serikat di Qatar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved