Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Iran Siap Gandeng Rusia dan Tiongkok untuk Perdamaian Afghanistan

Atikah Ishmah Winahyu
19/8/2021 18:51
Iran Siap Gandeng Rusia dan Tiongkok untuk Perdamaian Afghanistan
Pasukan Taliban berjaga dari atas kendaraan di wilayah Herat, Afghanistan.(AFP)

PRESIDEN Iran Ebrahim Raisi menyatakan bahwa pihaknya siap bekerja sama dengan Rusia dan Tiongkok. Dalam hal ini, untuk membangun stabilitas dan perdamaian di Afghanistan.

Dalam beberapa waktu terakhir, Taliban berhasil menguasai sejumlah kota besar di Afghanistan. Upaya itu dicapai dengan pertumpahan darah yang relatif sedikit, setelah dua dekade perang yang merenggut ratusan ribu nyawa.

Keruntuhan pemerintahan Afghanistan terjadi ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menarik pasukannya dari negara tersebut.

Baca juga: Taliban Desak Warga Afghanistan di Bandara Kabul Pulang ke Rumah

"Iran siap bekerja sama dengan Tiongkok untuk membangun keamanan, stabilitas dan perdamaian di Afghanistan. Serta, mengupayakan pembangunan, kemajuan dan kemakmuran rakyatnya," ujar Raisi kepada Presiden Tiongkok Xi Jinping melalui sambungan telepon.

Otoritas Iran pun siap bekerja sama dengan Rusia untuk membangun perdamaian dan ketenangan di Afghanistan. Hal itu diutarakan Raisi dalam sambungan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Kami percaya semua kelompok Afghanistan harus bekerja sama. Mengubah penarikan AS menjadi titik balik bagi perdamaian dan stabilitai di Afghanistan," pungkas Raisi.

Baca juga: Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Berencana Pulang

Analis menilai kemajuan Taliban telah menempatkan tetangga Iran, yakni Afghanistan, di tepian. Namun, mayoritas republik Islam Syiah mengambil sikap pragmatis terhadap kebangkitan kelompok Sunni garis keras.

Iran diketahui memiliki hubungan panas dengan Taliban pada 1996. Ketika mereka mengambil alih kekuasaan. Lalu, pada 2001 ketika mereka digulingkan dalam invasi pimpinan AS atas hubungan dengan Al-Qaeda, serta serangan 11 September 2001.

Adapun otoritas Iran tidak pernah mengakui aturan Taliban. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, mereka menekankan bahwa harus menjadi bagian dari solusi masa depan Afghanistan.(Straitstimes/OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya