Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

AS Harap Taliban Izinkan Warga Afghanistan Mengungsi

Basuki Eka Purnama
19/8/2021 11:06
AS Harap Taliban Izinkan Warga Afghanistan Mengungsi
Warga Afghanistan mengantre untuk naik pesawat di Bandara Kabul.(AFP/Handout)

SEORANG diplomat Amerika Serikat (AS), Rabu (18/8), mengatakan 'Negeri Paman Sam' berharap Taliban mengizinkan para warga Afghanistan, yang ingin meninggalkan negaranya, untuk pergi secara aman.

Harapan tersebut muncul setelah ada laporan kelompok yang sekarang mengendalikan negara itu memblokir akses ke bandara.

Evakuasi ribuan personel diplomatik dan warga sipil AS serta warga Afghanistan yang bekerja untuk pemerintah AS menjadi lebih sulit sejak Taliban merebut kekuasaan, pekan lalu.

Baca juga: Taliban Minta Warga Kembali Bekerja

Presiden AS Joe Biden, yang dihujani kritik dari dalam dan luar negeri atas cara AS mengakhiri perang 20 tahun di Afghanistan, telah dipaksa mengirim bala bantuan pasukan AS guna membantu evakuasi.

Wakil Menteri Luar Negeri Wendy Sherman mengatakan kepada wartawan, pada konferensi pers, bahwa penerbangan militer AS telah mengevakuasi sekitar 2.000 orang lagi dalam 24 jam terakhir, tetapi Taliban tampaknya menghambat upaya AS.

"Kami telah melihat laporan bahwa Taliban, bertentangan dengan pernyataan mereka secara terbuka dan komitmen mereka kepada pemerintah AS, menghalangi warga Afghanistan yang ingin meninggalkan negara itu untuk mencapai bandara," kata Sherman.

Pejabat AS sedang melakukan kontak langsung dengan Taliban "Untuk memperjelas bahwa kami berharap Taliban mengizinkan semua warga negara Amerika, semua warga negara ketiga, dan semua warga Afghanistan yang ingin pergi untuk melakukannya dengan aman dan tanpa gangguan," katanya.

Sherman mengatakan AS akan menggandakan jumlah petugas konsuler di Kabul, Jumat (20/8), dengan tujuan membawa sebanyak mungkin orang--yang mungkin menjadi sasaran pembalasan Taliban--keluar dari negara itu seaman mungkin. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya