Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
AMERIKA Serikat (AS), pada Senin (16/8), menyuarakan kekhawatiran atas peningkatan produksi logam uranium Iran yang dilaporkan oleh pengawas nuklir PBB ketika mendesak negara itu untuk kembali ke pembicaraan.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya telah melihat laporan terbaru kepada anggota Badan Energi Atom Internasional dan yakin bahwa Iran tidak memiliki kebutuhan yang kredibel untuk memproduksi logam uranium.
Iran berjanji untuk tidak memproduksi logam uranium, yang dapat digunakan untuk membuat bom nuklir, sebagai bagian dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015. Iran menyatakan akan mengurangi program nuklirnya secara drastis dengan imbalan keringanan sanksi.
Tetapi Iran mengatakan awal tahun ini bahwa mereka sedang meneliti logam uranium untuk menyediakan bahan bakar canggih untuk reaktor penelitian - salah satu dari serangkaian langkah yang diambil di luar JCPOA setelah mantan Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat dari kesepakatan itu.
"Kami telah menjelaskan bahwa eskalasi nuklir yang terus berlanjut di luar batas JCPOA tidak konstruktif dan tidak konsisten dengan kembali ke kepatuhan bersama," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.
"Iran harus menghentikan eskalasi nuklirnya dan kembali ke negosiasi menuju implementasi penuh JCPOA dengan itikad baik," ucapnya.
Presiden AS Joe Biden mendukung untuk kembali ke kesepakatan itu, yakin bahwa kesepakatan itu secara damai mengelola masalah utama dengan Iran.
Tetapi, pembicaraan tidak langsung di Wina. Austria, yang ditengahi oleh Eropa tidak membuat terobosan dengan pemerintah AS yang menolak untuk mencabut sanksi yang tidak terkait dengan masalah nuklir.
Pembicaraan tersebut pun terhenti sejak pelantikan Presiden baru Iran Ebrahim Raisi, meskipun dia mengatakan dia mendukung upaya untuk mencabut sanksi AS. (AFP/Nur/OL-09)
Presiden Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah sepakat mengenai jaminan keamanan yang kuat.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan di Alaska pada Jumat (15/8) waktu setempat.
RUSIA dikabarkan siap menyerahkan sebagian kecil wilayah Ukraina yang saat ini mereka duduki. Sebagai gantinya, Kyiv akan diminta menyerahkan sebagian besar wilayah timurnya.
AS menghentikan semua visa kunjungan bagi warga Jalur Gaza sambil menunggu peninjauan yang lengkap dan menyeluruh.
PRESIDEN AS Donald Trump berencana mendukung usulan yang memungkinkan Rusia mengambil alih wilayah Ukraina yang tidak diduduki sebagai bagian dari perjanjian damai.
PERTEMUAN antara Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Anchorage, Alaska, Jumat waktu setempat atau Sabtu WIB, berakhir tanpa kesepakatan gencatan senjata di Ukraina.
AMERIKA Serikat (AS) dilaporkan kembali menempatkan senjata nuklir di Inggris untuk pertama kali sejak hampir dua dekade terakhir.
IRAN menganggap senjata nuklir tidak manusiawi dan dilarang secara agama. Memiliki senjata nuklir dapat menempatkan Teheran dalam posisi yang lebih rapuh.
PARA pemimpin negara-negara anggota G7 menyerukan agar ketegangan di Timur Tengah segera diredakan. G7 menyatakan sikap bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir.
INDIA dan Pakistan kembali terlibat dalam saling tuduh, kali ini terkait pengelolaan senjata nuklir. Ketegangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah gencatan senjata
Militer India mengatakan serangan itu hanya menargetkan teroris dan kamp pelatihan teroris dua kelompok militan, namun Pakistan membantah hal itu.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengutuk serangan India, yang terjadi pada Rabu (7/5) dini hari waktu setempat, dan berjanji bahwa Pakistan akan merespons dengan tegas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved