Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Empat Warga Palestina Tewas dalam Bentrokan dengan Israel

Mediaindonesia.com
16/8/2021 14:16
Empat Warga Palestina Tewas dalam Bentrokan dengan Israel
Ibu (kanan) dan kerabat lain dari Saleh Abu Amar yang tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel.(AFP/Jaafar Ashtiyeh.)

SEDIKITNYA empat warga Palestina tewas pada Senin (16/8) dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Israel di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat. Ini dikatakan seorang pejabat Israel dan Kementerian Kesehatan Palestina.

Polisi perbatasan Israel, yang beroperasi di Tepi Barat yang diduduki Israel, mengatakan pasukannya mendapat kecaman selama pencarian seorang Palestina yang dicurigai terlibat dalam kegiatan 'teroris'. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa dua warga tewas oleh pendudukan saat fajar di Jenin mengidentifikasi mereka sebagai Raed Abu Saif, 21, dan Saleh Omar, 19.

Seorang wartawan AFP melihat dua mayat di kamar mayat rumah sakit Jenin. Saksi mata mengatakan pasukan Israel juga telah mengambil mayat dua orang Palestina lain.

Seorang juru bicara polisi perbatasan Israel mengatakan dua mayat lain berada dalam tahanan pasukannya. "Tembakan senjata berat dibuka dari jarak dekat oleh sejumlah besar orang," kata pejabat Israel itu.

"Pasukan polisi perbatasan menembak balik para teroris dan menetralisasi mereka. Tidak ada korban di antara barisan kami," katanya kepada AFP.

Dalam beberapa pekan terakhir telah terjadi banyak bentrokan antara pasukan Israel dan Palestina di Tepi Barat yang diduduki utara, terutama di Jenin dan Beita. Penduduk Beita telah mengadakan sejumlah demonstrasi dalam beberapa pekan terakhir melawan pendudukan Israel dan perluasan permukiman yang memicu konfrontasi kekerasan.

Bentrokan dengan pasukan keamanan Israel telah merenggut nyawa beberapa warga Palestina dan menyebabkan ratusan lain terluka. Penduduk Beita telah berdemonstrasi sejak Mei menentang pemukiman Yahudi liar di Eviatar yang didirikan di dekatnya tanpa izin resmi dari otoritas Israel.

Warga permukiman itu dievakuasi pada awal Juli tetapi pasukan tentara Israel tetap ditempatkan di sana sementara pihak berwenang mempertimbangkan nasibnya. Jika penyelesaian itu disetujui, para pendirinya akan diizinkan untuk tinggal di sana lebih permanen.

Penduduk Beita telah bersumpah untuk melanjutkan protes mereka sampai tentara juga meninggalkan pos terdepan. Israel menduduki Tepi Barat selama Perang Enam Hari 1967 dan semua permukiman Yahudi di sana dianggap ilegal oleh sebagian besar komunitas internasional. Hampir setengah juta orang tinggal di permukiman Israel di Tepi Barat bersama 2,8 juta orang Palestina. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya