Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DEPARTEMEN Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan Kabul tidak sedang dalam “ancaman segera” dari Taliban. Tetapi, kelompok gerilya itu berusaha mengisolasi ibu kota Afghanistan dengan merebut tempat lain di negara itu.
"Kabul, saat ini, tidak berada dalam lingkungan ancaman yang akan segera terjadi," kata juru bicara Pentagon John Kirby kepada wartawan, Jumat (13/8).
"Tapi jelas, jika Anda hanya melihat apa yang telah dilakukan Taliban, Anda dapat melihat bahwa mereka mencoba mengisolasi Kabul.”
Baca juga: Denmark dan Norwegia Evakuasi Staf dan Tutup Kedutaan Besar di Afghanistan
"Ini tidak berbeda dengan cara mereka beroperasi di tempat lain di negara ini, mengisolasi ibu kota provinsi dan terkadang mampu memaksa penyerahan diri tanpa harus banyak pertumpahan darah," imbuhnya.
Taliban, Kamis (12/8), menyerbu kota terbesar kedua dan ketiga di Afghanistan, Kandahar dan Herat, beberapa hari setelah AS menyelesaikan sebagian besar penarikan pasukannya dari keterlibatan militer selama 20 tahun.
Presiden AS Joe Biden bersikukuh pada keputusannya untuk mengakhiri perang AS tetapi mengizinkan pengerahan 3.000 tentara untuk mengevakuasi staf kedutaan dan sekutu Afghanistan dari Kabul.
Pentagon mengakui keprihatinannya tentang situasi di lapangan tetapi menjelaskan bahwa AS percaya militer Afghanistan sekarang bertanggung jawab.
"Kami sangat prihatin dengan kecepatan pergerakan mereka dan kurangnya perlawanan yang mereka hadapi, dan kami jujur tentang itu," kata Kirby.
"Kami ingin melihat kemauan dan kepemimpinan politik, kepemimpinan militer, yang dibutuhkan di lapangan," tuturnya.
"Apakah itu berhasil atau tidak, itu benar-benar untuk orang Afghanistan yang memutuskan.”
"Tidak ada hasil yang harus dihindari,” tandasnya. (Straitstimes/OL-1)
DEPARTEMEN Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mulai memberhentikan lebih dari 1.300 pegawainya sebagai bagian dari restrukturisasi besar-besaran yang sudah lama dirancang.
DEPARTEMEN Luar Negeri Amerika Serikat (AS) secara resmi memulai proses pemutusan hubungan kerja terhadap lebih dari 1.300 pegawainya pada Jumat (11/7).
Kadin Indonesia bahas skema re-export dari Indonesia melalui Timor Leste untuk mengakses pasar global lebih kompetitif.
Situasi di panggung politik global tidak bisa dianggap main-main. Tanpa militansi dukungan rakyat semesta, kekuatan Indonesia terlalu kecil saat ini.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa akan mengenakan tarif impor AS sebesar 35% terhadap Kanada, kebijakan yang mulai berlaku pada 1 Agustus 2025.
Francesca Albanese, mengungkapkan keterkejutannya setelah mengetahui bahwa dirinya dijatuhi sanksi oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.
Beijing mendukung masyarakat internasional dalam memperkuat keterlibatan dan dialog dengan pemerintah sementara Afghanistan.
AKTIVIS pendidikan Malala Yousafzai meminta para pemimpin Muslim untuk menentang kebijakan represif Taliban di Afghanistan.
MALAYSIA, Indonesia, India, Afghanistan, dan Jepang dengan keras mengutuk serangan Israel terhadap Iran pada Sabtu (26/10). Mereka mengatakan itu sebagai pelanggaran hukum internasional.
PM Malaysia Anwar Ibrahim pada Sabtu (19/10) mengutuk keras pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar oleh pasukan Israel. Begitu pun pemerintahan sementara Taliban di Afghanistan.
KELOMPOK ISIS mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri mematikan di Kabul yang menewaskan sedikitnya enam orang.
Secara singkat, syariah merupakan sistem hukum agama yang diambil dari Al-Qur'an sebagai kalam Allah dan Hadis atau perkataan atau tindakan Nabi Muhammad SAW.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved