DENMARK dan Norwegia akan menutup sementara kedutaan mereka di Kabul, sedangkan Finlandia akan mengevakuasi hingga 130 pekerja lokal Afghanistan.
"Orang Denmark di Afghanistan harus segera meninggalkan negara itu, situasinya sangat serius," kata Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod dalam konferensi pers, menambahkan bahwa semua pegawai kedutaan akan dievakuasi dan misi akan ditutup sementara.
Norwegia menggemakan langkah tersebut, dengan Menteri Luar Negeri Norwegia Ine Eriksen Soreide mengatakan pada konferensi pers bahwa evakuasi juga akan tersedia untuk warga Afghanistan yang dipekerjakan secara lokal dengan keluarga dekat di Norwegia yang menginginkannya.
Sementara itu, mitra Soreide Finlandia, Pekka Haavisto mengatakan parlemen negara itu telah setuju untuk menampung hingga 130 warga Afghanistan yang telah bekerja untuk Finlandia, Uni Eropa dan NATO bersama dengan keluarga mereka karena situasi keamanan yang melemah dengan cepat.
Haavisto mengatakan Kedutaan Finlandia akan tetap buka untuk saat ini, tergantung pada evaluasi keamanan yang sedang berlangsung.
Sejalan dengan tetangganya, Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde mentweet pada hari Jumat bahwa negara itu hanya akan mengurangi kehadiran diplomatiknya untuk saat ini, tetapi persiapan untuk evakuasi staf kedutaan sedang berlangsung.
Pengumuman itu datang ketika Washington mengumumkan bahwa mereka mengirim ribuan tentara ke Kabul untuk mengevakuasi para diplomat dan warga negara lainnya dalam menghadapi kemajuan Taliban ke ibukota Afghanistan. Inggris dengan cepat mengikuti jejak AS.
Pada Jumat (13/8), Jerman mengumumkan akan mengurangi staf diplomatiknya di Kabul ke minimal mutlak dalam menghadapi serangan Taliban, yang mendekati ibukota Afghanistan. (Aiw/Straitstimes/OL-09)