Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Genjot Pariwisata Pascapandemi, Turki Gelar 6 Grand Prix Internasional

Mediaindonesia.com
13/8/2021 18:05
Genjot Pariwisata Pascapandemi, Turki Gelar 6 Grand Prix Internasional
Para pembalap Tim Terengganu Cycling (TSG) beristirahat seusai latihan di wilayah Cappadocia, Turki.(Dok.TGA)

PARIWISATA menjadi salah satu sektor yang paling terdampak dari pandemi covid-19 yang melanda seluruh dunia. Sebab dalam kondisi penularan yang masih tinggi seperti saat ini, banyak negara yang melarang warganya bepergian ke negara lain, atau negara tertentu melarang warga negara lain masuk ke negaranya.

Tidak mengherankan jika semua tempat pariwisata di seluruh dunia seperti mati suri. Hal itu pun dialami Turki. Padahal selama ini negara itu dikenal karena keindahan dan keragaman pemandangannya, kekayaan sejarah dan budayanya. Selain itu lokasi geografisnya yang unik yang menjangkau dua benua, adalah salah satu tujuan wisata peringkat teratas di dunia.

Baca juga: Bantuan Untuk Penanganan Covid-19 dari Turki tiba di Indonesia

Untuk itu sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan wisata bersepeda di Turki, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan Badan Pengembangan dan Promosi Pariwisata Turki (TGA) meluncurkan situs untuk sepeda gunung, perlombaan sepeda jalan dan sepeda elektronik, rute, dan acara dari seluruh Turki.

Velo Erciyes, penyelenggara pelatihan dan balap sepeda, menyelenggarakan enam kompetisi GP, masing-masing merupakan seri balapan satu hari yang dikategorikan oleh International Cycling Union sebagai Level 1,2 dalam kalender balapan Eropa. Pembalap dengan posisi teratas akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai.

Kompetisi tersebut bukan satu-satunya highlight pada Juli lalu yang dipenuhi acara TSG di Turki. Sebelum kompetisi, TSG telah memilih Gunung Erciyes sebagai kamp pelatihan mereka. Gunung vulkanik yang selalu tertutup salju, dengan ketinggian 3.916 meter, menjulang di atas pemandangan indah yang dipenuhi dengan formasi geologis yang disebut cerobong peri, yang terbentuk selama puluhan ribu tahun. Tim ini dilatih di Cappadocia, di mana Kantor Informasi dan Pariwisata Kedutaan Turki bekerja sama dengan Badan Promosi dan Pengembangan Pariwisata Turki (TGA) untuk mengatur perjalanan sehari bagi para pebalap sepeda TSG untuk mengunjungi beberapa situs populer tujuan wisata ini.

Dari 3-18 Juli, TSG akan bertanding melawan 20 tim lain dari Turki, Eropa, dan Amerika Utara dalam enam ajang: Grand Prix Germanica, Grand Prix Kahramanmaras, Grand Prix Erclyes, Grand Prix Kayseri, Grand Prix Velo Erciyes, dan Grand Prix Develi.

Tim TSG yang beranggotakan 8 orang meraih kemenangan di keenam acara. Acara puncak mereka adalah Kahramanmaras Grand Prix pada 4 Juli, di mana dua pembalap TSG mengambil tempat pertama dan kedua.

“Jalanan di sini sempurna untuk pengendara kami, dan keramahan penduduk setempat patut diapresiasi. Kami merasa seperti di rumah sendiri selama kunjungan kami ke Turki,” ungkap Wan Mohd Nazri Wan Ahmad, direktur olahraga TSG.

“Kami datang ke Turki dan melihat bahwa itu adalah surga bagi para pesepeda yang sesungguhnya. Jalan dan infrastrukturnya kelas atas, dan kami menikmati alam, iklim, serta pemandangannya,” ujar pembalap Jeroen Meijers.

Banyak pengendara sepeda dan tim bersepeda lebih memilih untuk berlatih dan balapan di Turki, dengan alasan program Sertifikasi Pariwisata Aman. Program itu terdiri dari seperangkat protokol dan pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah, sertifikasi praktik pariwisata yang aman untuk semua tamu asing dan domestik, dan mencakup seluruh masa tinggal mereka. Dua acara bersepeda utama Turki adalah Tur Bersepeda Presiden Turki, yang diadakan pada April setiap tahun, dan Tur Bersepeda Antalya, pada Februari. (RO/A-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik