Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

AS: Tanggung Jawab Afghanistan untuk Pertahankan Negaranya

Nur Aivanni
10/8/2021 12:01
AS: Tanggung Jawab Afghanistan untuk Pertahankan Negaranya
Peta pergerakan laskar Taliban hingga Minggu (8/8/2021)(AFP)

AEMRIKA Serikat mengatakan terserah pasukan keamanan Afghanistan untuk mempertahankan negaranya. Pernyataan itu dikeluarkan setelah militan Taliban merebut ibu kota provinsi keenam pada Senin (9/8), bersama dengan kota-kota perbatasan dan rute perdagangan.

Presiden AS Joe Biden mengatakan, misi militer AS di Afghanistan akan berakhir pada 31 Agustus. Alasannya karena rakyat Afghanistan harus memutuskan masa depan mereka sendiri. Biden tidak akan menyerahkan generasi Amerika lainnya ke perang 20 tahun itu.

Taliban telah meningkatkan serangan mereka untuk mengalahkan pemerintah saat pasukan asing mundur. Pada Senin, mereka merebut Aybak, ibu kota Provinsi Samangan.

"Saat ini Taliban sedang berperang dengan pasukan Afghanistan untuk merebut markas polisi dan kompleks gubernur provinsi," kata Ziauddin Zia, seorang anggota parlemen di Aybak. "Beberapa bagian ibu kota telah jatuh ke tangan Taliban," ucapnya.

Pemberontak merebut tiga ibu kota provinsi selama akhir pekan - Zaranj di Provinsi Nimroz, Sar-e-Pul di provinsi dengan nama yang sama, dan Taloqan, di Provinsi Takhar. Mereka juga telah merebut ibu kota Provinsi Kunduz dan Lashkar Gah, ibu kota Provinsi Helmand.

Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan Amerika Serikat sangat prihatin dengan pergerakan tersebut, tetapi pasukan keamanan Afghanistan memiliki kemampuan untuk memerangi kelompok pemberontak itu.

Baca Juga: Taliban Kuasai Kunduz, Jerman Tolak Kembali ke Afghanistan

Saat ditanya apa yang dapat dilakukan militer AS jika pasukan keamanan Afghanistan tidak melakukan perlawanan, Kirby mengatakan: "Tidak banyak".

Para pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa sementara militer telah memperingatkan Biden awal tahun ini bahwa ibu kota provinsi akan jatuh dengan adanya penarikan pasukan, mereka masih terkejut pada seberapa cepat beberapa dari wilayah itu diambil oleh Taliban.

Di sisi lain, UNICEF mengatakan 20 anak tewas dan 130 anak terluka di Provinsi Kandahar dalam 72 jam terakhir. "Kekejaman semakin meningkat dari hari ke hari," kata perwakilan UNICEF di Afghanistan Ludovic De Lys.

Saat berbicara kepada Al Jazeera TV pada hari Minggu, Juru Bicara Taliban Mohammad Naeem Wardak memperingatkan Amerika Serikat agar tidak melakukan intervensi lebih lanjut untuk mendukung pasukan pemerintah. (Straits Times/OL-13)

Baca Juga: Taliban Berhasil Rebut Ibu Kota Provinsi Keenam di Afghanistan



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya