Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Taliban Berhasil Rebut Ibu Kota Provinsi Keenam di Afghanistan

Nur Aivanni
10/8/2021 09:32
Taliban Berhasil Rebut Ibu Kota Provinsi Keenam di Afghanistan
Seorang personel militer AS melepaskan tembakan di Afghanistan(AFP/PATRICK BAZ)

TALIBAN merebut kendali penuh atas ibu kota provinsi lain di Afghanistan utara, Senin (9/8), kata pejabat lokal dan keamanan, sehari setelah kelompok pemberontak itu merebut tiga lainnya, termasuk Kota Kunduz yang strategis dan penting secara ekonomi.

Itu adalah ibu kota provinsi keenam yang jatuh dalam beberapa hari ketika pasukan Taliban, yang didorong oleh kepergian pasukan Amerika Serikat (AS) dari negara itu, telah mempercepat serangan mereka di seluruh Afghanistan.

Pertempuran di pinggiran Aybak, Ibu Kota Provinsi Samangan, dimulai Senin (9/8) pagi ketika Taliban menyerbu ke kota itu, setelah menggulingkan distrik terdekat dua hari sebelumnya.

Baca juga: Taliban Kuasai Kunduz, Jerman Tolak Kembali ke Afghanistan

Pada sore hari, sebagian besar kota berada di bawah kendali pemberontak dan sebagian besar pasukan pemerintah telah melarikan diri.

"Aybak jatuh ke tangan Taliban, dan semua pejabat dan pasukan keamanan mundur," kata Assadullah, petugas di markas besar polisi Samangan yang hanya menggunakan satu nama.

"Sekarang saya bersembunyi di kota," ucapnya.

Raaz Mohammad Mowahid, seorang anggota dewan provinsi Samangan, mengatakan kota itu telah jatuh tetapi tidak banyak pertempuran antara pasukan pemerintah dan Taliban.

"Pasukan keamanan mundur ke sebuah gunung di selatan," kata Mowahid.

Aybak terletak di jalan raya utama yang menghubungkan Kabul, ibu kota negara itu, ke provinsi-provinsi utara Afghanistan.

Jatuhnya kota itu berarti Taliban telah secara efektif mencengkeram sebagian besar Provinsi Balkh dan ibu kotanya yang sangat penting, Mazar-i-Sharif.

Nazir Ahamad, seorang penjual ponsel di kota itu, mengatakan Taliban telah merebut semua gedung pemerintah di Aybak dan toko-toko tutup.

Ratusan tahanan juga dibebaskan dari penjara. "Taliban masuk tanpa tembakan," katanya.

Adapun kontribusi jatuhnya kota itu pada Senin (9/8) adalah pembelotan seorang mantan anggota parlemen dan komandan milisi terkemuka yang bergabung dengan Taliban, membawa ratusan pejuang bersama mereka, menurut dua orang pejabat.

Langkah itu menyebarkan kepanikan di jajaran pasukan Afghanistan saat pejuang Taliban mendekat.

Ekspansi cepat kelompok pemberontak tersebut dan perebutan pusat-pusat kota penting di utara telah menempatkan pemerintah Afghanistan dalam posisi lemah.

Jalur pasokan ke pasukan pemerintah terputus, dan kota-kota dan distrik-distrik yang masih berada di bawah kendali pemerintah bahkan semakin terputus dan terisolasi.

Sekarang, pemerintah Afghanistan harus memutuskan apakah akan menyusun kembali pasukannya di sekitar wilayah yang dikuasainya - termasuk Kabul, yang bisa segera diserang - atau mencoba merebut kembali kota-kota yang telah jatuh ke tangan Taliban.

Pada Senin (9/8), pertempuran berlanjut di pinggiran Mazar-i-Sharif dan di dalam ibu kota provinsi Baghlan, provinsi penting lainnya di tenggara Samangan. (Straits Times/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya