Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Inggris akan Lindungi Jurnalis Afghanistan dari Ancaman Taliban

Atikah Ishmah Winahyu
07/8/2021 10:52
Inggris akan Lindungi Jurnalis Afghanistan dari Ancaman Taliban
Menlu Inggris Dominic Raab(AFP/ SAMEER AL-DOUMY)

INGGRIS akan menawarkan perlindungan bagi pekerja media Afghanistan yang beroperasi dengan outlet Inggris dan sekarang menghadapi ancaman dari Taliban.

Menanggapi surat terbuka dari surat kabar dan penyiar terkemuka Inggris di The Times yang menyerukan kepada pemerintah untuk menawarkan perlindungan kepada rekan-rekan Afghanistan, Menteri Luar Negeri Dominic Raab mengatakan skema itu akan memungkinkan relokasi dalam kasus luar biasa.

"Kami mengakui keberanian jurnalis Afghanistan dan mereka yang telah bekerja tanpa lelah dalam mengejar kebebasan media dan membela hak asasi manusia," katanya pada Jumat (6/8).

"Surat Anda menyoroti ancaman yang dihadapi oleh staf Afghanistan yang telah bekerja untuk organisasi media Anda di Afghanistan, khususnya risiko pembalasan yang mereka hadapi dari Taliban atas hubungan mereka dengan Inggris,” imbuhnya.

Setiap surat kabar besar Inggris serta penyiar Sky News dan ITN, menandatangani surat kepada pemerintah, memperingatkan serangan Taliban yang dipicu oleh penarikan pasukan pimpinan AS menempatkan pekerja media Afghanistan dalam risiko tinggi.

Baca juga: Penduduk Kandahar Kawatirkan Pergerakan Taliban

Militan Islam itu sekarang menguasai petak luas pedesaan Afghanistan dan menantang pasukan pemerintah di beberapa kota besar, termasuk Herat, dekat perbatasan barat dengan Iran, dan Kandahar di selatan.

Media Inggris menyoroti meningkatnya kekerasan terhadap jurnalis termasuk pembunuhan pada November tahun lalu terhadap Mohammad Ilyas Dayee, yang bekerja dengan jurnalis Inggris, serta pembunuhan terhadap fotografer India Danish Siddiqui dari kantor berita Reuters pada Juli.

Perpanjangan skema untuk merelokasi pekerja Afghanistan datang di tengah tekanan pada pemerintah untuk mempercepat pemukiman kembali para penerjemah dan staf lain yang bekerja dengan militer Inggris selama konflik dua dekade.

Pemerintah mengumumkan, pada Rabu (4/8), mereka bertujuan untuk merelokasi ratusan penerjemah Afghanistan dan keluarga mereka setelah tokoh senior militer mengatakan itu tidak cukup.(Straitstimes/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya