Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
SEORANG remaja Palestina tewas setelah ditembak dalam bentrokan dengan tentara Israel dalam unjuk rasa atas permukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki, kata pihak berwenang Palestina, Sabtu (24/7). Mohammed Munir al-Tamimi, 17, yang menderita luka tembak, meninggal kemudian di rumah sakit, kata Kementerian Kesehatan Palestina, sehari setelah kekerasan di desa Beita, Palestina.
Bulan Sabit Merah mengatakan 320 warga Palestina terluka dalam bentrokan itu, termasuk 21 orang akibat tembakan api, 68 oleh peluru karet, dan lainnya oleh gas air mata. Ratusan warga Palestina berkumpul pada sore hari di desa Beita, daerah panas dalam beberapa bulan terakhir, yang memprotes permukiman liar Eviatar terletak di dekatnya, kata seorang fotografer AFP.
Tentara Israel mengatakan tentaranya telah menanggapi dengan cara membubarkan kerusuhan setelah warga Palestina melemparkan batu ke arah mereka. Israel mengatakan dua tentaranya luka ringan dalam kekerasan itu.
Beita telah menjadi tempat kerusuhan yang sering terjadi sejak Mei, ketika puluhan keluarga Israel tiba dan mulai membangun permukiman di puncak bukit dekat Nablus yang bertentangan dengan hukum Israel dan internasional. Setelah berminggu-minggu bentrokan dan ketegangan, pemerintah nasionalis Perdana Menteri Israel Naftali Bennett membuat kesepakatan dengan para pemukim yang membuat mereka meninggalkan pos terdepan Eviatar.
Para pemukim meninggalkan rumah-rumah sederhana yang mereka bangun sampai Kementerian Pertahanan Israel menentukan tanah itu dapat dianggap sebagai wilayah negara atau tidak. Militer Israel mempertahankan kehadirannya di Eviatar sampai keputusan tersebut dibuat.
Baca juga: Boikot Perusahaan Es Krim kepada Israel Ciptakan Perang Dingin
Perjanjian itu ditolak oleh wali kota Beita. Ia mengatakan pada Kamis, "Bentrokan dan protes akan berlanjut selama orang Israel tetap berada di tanah kami." Semua permukiman Yahudi di Tepi Barat dianggap ilegal oleh sebagian besar komunitas internasional. (OL-14)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa keputusan untuk menduduki seluruh wilayah Gaza sepenuhnya berada di tangan Israel.
Militer Israel dituduh sengaja mengarahkan truk melintasi jalan yang tidak aman untuk dilintasi di Gaza tengah sehingga akhirnya terguling.
PBB menegaskan solusi militer tidak akan pernah menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina.
Pakar independen PBB menyerukan agar Lembaga Kemanusiaan Gaza (Gaza Humanitarian Foundation/GHF), yang dibentuk Israel dan Amerika Serikat, untuk segera dibubarkan.
ISRAEL akan mengizinkan masuknya barang-barang tertentu ke Jalur Gaza melalui pedagang swasta lokal.
Solusi dua negara dianggap tetap menjadi cara terbaik untuk mewujudkan kenegaraan Palestina.
KETIADAAN Hamas di Tepi Barat ternyata tidak membuat wilayah Palestina itu aman dari penjajahan Israel.
PEMUKIM Israel menyerang desa Kristen Palestina Taybeh di Tepi Barat, Palestina, yang dijajah, semalaman. Mereka membakar mobil dan menyemprotkan grafiti yang mengancam.
Indonesia mengutuk keras tindakan sepihak Zionis Israel untuk memaksakan kedaulatan terhadap wilayah Tepi Barat yang mereka jajah sebagaimana yang disetujui parlemen Israel itu.
PADA Jumat (18/7) dini hari, sekelompok pemukim Israel membantai ratusan domba dan memukul serta mencuri beberapa domba lain di al-Miteh, Lembah Yordan, Tepi Barat yang diduduki.
OTORITAS Israel mencabut kewenangan administratif Kota Hebron yang dikelola Palestina atas Masjid Ibrahimi dan menyerahkannya kepada dewan agama pemukim.
Tidak hanya muslim, warga Kristen di wilayah Tepi Barat, Palestina, itu juga merasakan pedihnya penjajahan Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved