Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

4 Juta Orang Meninggal Akibat Covid-19, Kesenjangan Vaksinasi Makin Lebar

Atikah Ishmah Winahyu
08/7/2021 14:43
4 Juta Orang Meninggal Akibat Covid-19, Kesenjangan Vaksinasi Makin Lebar
Petugas medis dan keluarga korban meninggal akibat Covid-19 mempersiapkan pemakamanan di dekat Sungai Gangga, Allahabad, India.(SANJAY KANOJIA / AFP)

JUMLAH kematian global akibat Covid-19 telah mencapai 4 juta kasus. Sementara itu, kesenjangan akses vaksin Covid-19 yang semakin besar membuat negara-negara miskin kian terpapar wabah dengan varian yang lebih menular.

Saat peluncuran vaksin yang cepat memungkinkan kehidupan normal dimulai kembali di negara-negara seperti Inggris dan Amerika Serikat, hanya dibutuhkan 82 hari saja untuk mencatat satu juta kematian terakhir, dibandingkan dengan 92 hari untuk satu juta kasus kematian sebelumnya, menurut data dari Universitas John Hopkins.

"Kesetaraan vaksin adalah ujian moral terbesar di zaman kita," kata Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres dalam sebuah pernyataan.

"Ini juga merupakan kebutuhan praktis. Sampai semua orang divaksinasi, semua orang berada di bawah ancaman. Hilangnya empat juta orang secara tragis akibat pandemi ini harus mendorong upaya mendesak kami untuk mengakhirinya bagi semua orang, di mana saja," imbuhnya.

Penyebaran varian Delta yang lebih menular juga menyebabkan wabah di negara-negara kaya di mana tingkat vaksinasi tertinggal.

Jumlah korban sebenarnya bisa jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan karena perhitungan yang tidak konsisten di seluruh dunia. Dunia berkembang sedang mengalami peningkatan jumlah kematian.

India menyumbang 26% peningkatan, dari tiga juta menjadi empat juta kematian, dan Brasil sekitar 18%.

Sebagai perbandingan, AS, di mana lebih dari 332 juta suntikan vaksin Covid-19 telah diberikan, menyumbang sekitar 4% dari kenaikan tersebut. Inggris hanya menyumbang 1.000 dari kematian tambahan, data menunjukkan.

Sementara itu, Sydney, kota terbesar di Australia, pada Rabu (7/7) memperpanjang penguncian setidaknya selama seminggu untuk membasmi wabah yang kini telah mencapai hampir 400 kasus.

Taiwan yang telah menekan virus hingga tahun 2020, sekarang telah kehilangan lebih dari 700 nyawa setelah kebangkitannya awal tahun ini. (Aiw/Straitstimes/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik