Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Joe Biden Tegaskan Lagi Dukung Pemimpin Oposisi Venezuela

Nur Aivanni
06/7/2021 11:10
Joe Biden Tegaskan Lagi Dukung Pemimpin Oposisi Venezuela
Pemimpin oposisi Juan Guaido (tengah) yang didukung AS gelar jumpa pers di Morichal Park, Prados del Este, Venezuela, Rabu (30/6) lalu.(Federico PARRA / AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan kembali dukungan AS terhadap pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido dalam sebuah surat pada Senin (5/7), bahkan di tengah upaya untuk melanjutkan negosiasi dengan pemerintah Presiden Nicolas Maduro.

"Di bawah kepemimpinan Anda dan dalam koalisi dengan para pemimpin masyarakat sipil, Anda melestarikan cita-cita kebebasan demokrasi dan kedaulatan," tulis Biden dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Guaido.

Surat itu dikirim melalui Kantor Urusan Venezuela di Kolombia, menurut seorang pejabat di kantor itu kepada AFP. Surat itu dikirim pada kesempatan peringatan kemerdekaan Venezuela, pada 5 Juli 1811.

Biden mengatakan bahwa Guaido sedang menuntun negaranya melalui transisi kekuasaan demokratis yang damai.

Guaido diakui oleh sekitar 50 negara sebagai pemimpin sementara Venezuela sebagai ketua Majelis Nasional setelah Maduro menyatakan kemenangan dalam pemilu 2018 yang secara luas dikecam sebagai penipuan.

Administrasi mantan Presiden AS Donald Trump memberlakukan sanksi keuangan yang berat terhadap Venezuela dan perusahaan minyak nasionalnya PDVSA dalam upaya yang gagal untuk menggulingkan sayap kiri karena Venezuela telah jatuh lebih dalam ke dalam krisis politik, ekonomi dan kemanusiaan.

AS dan Uni Eropa mengatakan pada Juni 2021, bagaimanapun, bahwa mereka akan bersedia untuk merundingkan kembali sanksi tertentu jika Venezuela membuat langkah menuju pemilihan yang kredibel.

Pada Senin (5/7), Guaido memimpin demonstrasi yang menyerukan pemilihan yang baru, setelah partai-partai oposisi utama memboikot pemilihan presiden 2018 dan pemilihan legislatif 2020.

Maduro benar-benar menentang gagasan itu karena pemilihan gubernur dan walikota akan datang pada bulan November.

Pada Jumat (3/7), Maduro menuduh AS berencana untuk membunuhnya, secara retoris menanyakan apakah Biden telah menyetujui sebuah rencana.

"Apakah Joe Biden telah menandatangani perintah Donald Trump untuk membawa perang saudara ke Venezuela dan membunuh kita? Ya atau tidak? Saya bertanya," katanya, yang merujuk pada kunjungan direktur CIA William Burns dan kepala SouthCom Craig Faller ke Kolombia dan Brasil.

Washington dan Caracas memutuskan hubungan diplomatik pada 2019 setelah pengakuan Gedung Putih atas mandat Guaido.

Kedutaan Besar AS di Caracas ditutup, dengan hal-hal yang berkaitan dengan hubungan kedua negara itu sekarang ditangani di sebuah kantor di Bogota. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya