Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tidak Imbang, Konflik Tentara Israel yang Perkasa Lawan Hamas

Mediaindonesia.com
29/6/2021 14:49
Tidak Imbang, Konflik Tentara Israel yang Perkasa Lawan Hamas
Warga Palestina menghadiri konser bertajuk Musik di antara Puing-Puing di depan menara al-Shuruq yang diratakan Israel.(AFP/Mohammed Abed.)

PENGACARA Palestina, yang belajar di Mesir dan Libanon, Raji Sourani mengatakan konflik terakhir Hamas dengan Israel tidak seimbang.

"Israel ialah tentara perkasa di Timur Tengah yang menantang Iran, Hizbullah, dan mengebom Suriah," katanya. Ia menatap kehancuran akibat pengeboman yang dilakukan Israel di Gaza, wilayah padat penduduk dua juta orang.

Konflik pada 10-21 Mei lalu menewaskan 260, termasuk beberapa pejuang, menurut pihak berwenang Gaza. Di Israel, 13 orang tewas, termasuk seorang tentara, oleh roket yang ditembakkan dari Gaza, kata polisi dan tentara.

Tentara Israel, yang menyebut Hamas sebagai organisasi teroris, membantah menargetkan warga sipil. Mereka berkeras melakukan semua yang mereka bisa untuk menghindari kerusakan tambahan.

Tidak cukup, menurut Sourani. "Perang adalah antartentara," katanya. "Warga sipil harus dihindari."

Sourani mencatat keluarga yang terbunuh dalam serangan Israel. "Apakah ada Hamas di Menara Shorouk, Menara Hanadi, Menara Jala?" dia bertanya dengan marah. Ia menyebutkan menara komersial dan perumahan yang kini menjadi tumpukan puing-puing berasap karena Israel mengklaim bahwa tempat itu menjadi basis Hamas.

"Apa hubungannya jaringan pipa air dengan Hamas? Apa hubungannya listrik, sistem saluran pembuangan, dengan Hamas?" katanya mengacu pada infrastruktur yang terkena dampak konflik.

 

Bagi mereka yang berpendapat Israel memiliki hak untuk membela diri terhadap roket Hamas, pengacara menunjuk ke ketidakseimbangan kekuatan. Satu sisi Israel memiliki jet tempur, sementara sisi lain populasi Gaza di bawah blokade.

"Gaza adalah penjara terbuka terbesar," kata Sourani. "Mereka ingin mengirim kita ke zaman batu." (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya