Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Tiongkok Nilai AS Abaikan Penderitaan Palestina

Nur Aivanni
14/5/2021 18:38
Tiongkok Nilai AS Abaikan Penderitaan Palestina
Sejumlah demonstran melakukan aksi protes terkait memanasnya konflik Israel-Palestina.(AFP)

TIONGKOK menuduh Amerika Serikat (AS) mengabaikan penderitaan umat Islam, setelah AS memblokir pertemuan Dewan Keamanan PBB yang dijadwalkan untuk menangani konflik Israel-Palestina.

AS memblokir pertemuan yang semula dijadwalkan pada Jumat waktu setempat, meski terjadi pertumpahan darah yang semakin dalam. Namun, Washington dikabarkan setuju untuk memindahkan jadwal pertemuan ke Minggu.

Kepada wartawan, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying menyebut AS berusaha menghalangi Dewan Keamanan untuk berbicara tentang krisis tersebut. AS dikatakan berdiri di sisi yang berlawanan dari komunitas internasional.

Baca juga: Prancis Minta Polisi Larang Demonstrasi Pro-Palestina di Paris

"Apa yang kami rasakan, AS terus mengatakan bahwa mereka peduli dengan hak asasi manusia (HAM) umat Islam. Namun, mereka mengabaikan penderitaan rakyat Palestina," tutur Hua.

Dia membandingkan keengganan AS di Dewan Keamanan PBB, dengan seruan agar Tiongkok mengakhiri penindasan terhadap minoritas Muslim Uighur. "AS harus menyadari bahwa kehidupan Muslim Palestina sama berharganya," imbuh Hua.

Baca juga: Warga AS Diminta tidak Lakukan Perjalanan ke Israel

AS, sekutu utama Israel, telah membela serangan mematikan di negara Yahudi, yang dilakukan sebagai balasan atas tembakan roket dari Hamas sebagai penguasa Jalur Gaza.

Namun, pemerintahan Joe Biden telah menyuarakan kekhawatiran atas korban sipil. Sebelumnya, Israel diminta untuk menunda penggusuran warga Palestina di Yerusalem, yang memicu langsung gejolak tersebut.

Hua menyebut Tiongkok akan mendorong Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil tindakan, serta menegaskan kembali dukungannya untuk solusi dua negara.(AFP/OL-11)

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya