Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
KEMENTERIAN Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Kamis (13/5), mendesak warganya untuk mempertimbangkan kembali jika akan melakukan perjalanan ke Israel. Itu karena ada lonjakan kekerasan baru-baru ini antara negara Yahudi itu dan Palestina.
Tingkat imbauan perjalanan, yang telah diturunkan dalam beberapa pekan terakhir, karena kemajuan situasi covid-19 di negara itu, ditingkatkan ke Level 3, dari maksimum Level 4.
"Pertimbangkan kembali perjalanan ke Israel karena konflik bersenjata dan kerusuhan sipil," kata kementerian luar negeri AS dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Pakar Timur Tengah Tegaskan Sheikh Jarrah Milik Palestina
"Roket terus menyerang perbatasan Gaza dan wilayah di Israel Selatan dan Tengah, termasuk Jerusalem," kata pernyataan tersebut. "Ada peningkatan yang mencolok dalam protes dan kekerasan di seluruh Israel."
Washington juga menyarankan agar warga AS tidak melakukan perjalanan ke Gaza karena covid-19, terorisme, kerusuhan sipil, dan konflik bersenjata, serta menghindari Tepi Barat karena pembatasan perjalanan terkait pandemi. (AFP/OL-1)
Wakil Perdana Menteri Kamboja Sun Chanthol mengatakan negaranya tidak mungkin sepakat mengakhiri perang dengan Thailand tanpa kontribusi Donald Trump,
Jerman telah menjadi pemasok bantuan persenjataan terbesar kedua bagi Ukraina setelah Amerika Serikat.
Kebijakan Donald Trump ini akan berlaku mulai 7 Agustus dan bertujuan mengubah sistem perdagangan internasional demi kepentingan ekonomi nasional Amerika Serikat.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
SEORANG mantan pasukan elite Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa militer Israel bersiap menembak anak-anak Palestina tak bersenjata di Jalur Gaza.
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo (M) 8,8 mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia, dengan kedalaman 19 kilometer.
Video tawanan Israel yang kurus dan lemah di Gaza memicu kecaman global. Negara Barat menuntut pembebasan segera.
Witkoff menyatakan bahwa sebagian besar warga Israel ingin para sandera pulang dan sebagian besar warga Gaza juga ingin para sandera pulang.
Israel menganggap perlucutan senjata Hamas sebagai salah satu dari beberapa syarat utama bagi kesepakatan apa pun untuk mengakhiri konflik.
Satu staf Palang Merah Palestina dilaporkan tewas, tiga lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menghantam markas PRCS.
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved