Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

WHO Masukkan Mutasi Covid-19 di India Varian Mengkhawatirkan

Atikah Ishmah Winahyu
11/5/2021 13:56
WHO Masukkan Mutasi Covid-19 di India Varian Mengkhawatirkan
Seorang pria beristirahat di jalan setapak di bawah lukisan kesadaran bermasker di New Delhi, Selasa (11/5).(AFP/Jewel Samad.)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan mutasi covid-19 yang muncul di India sebagai varian mengkhawatirkan. Ada beberapa informasi yang menunjukkan peningkatan penularan B.1.617, varian yang terdeteksi di India.

Selain itu, studi awal menunjukkan bahwa ada beberapa netralisasi yang berkurang, referensi pada kemungkinan bahwa vaksin covid-19 mungkin kurang efektif melawannya. "Karena itu, kami mengklasifikasikan ini sebagai varian mengkhawatirkan di tingkat global," ujar ilmuwan senior WHO Maria Van Kerkhove.

"Rincian lebih lanjut akan diberikan dalam pembaruan epidemiologi mingguan WHO pada Selasa,” tambahnya. Tiga mutasi lain yang menjadi perhatian WHO yaitu varian yang pertama kali terdeteksi di Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil.

WHO mengklasifikasikan varian covid-19 menjadi dua kategori yakni varian yang sedang ditinjau dan varian yang mengkhawatirkan. Varian yang terakhir lebih menular, sulit dikendalikan, atau menyebabkan penyakit yang lebih parah. "Tetapi belum ada bukti bahwa tes virus korona, obat-obatan atau vaksin kurang efektif terhadap varian di India," kata Van Kerkhove.

Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan setuju dan mendorong pendekatan yang seimbang. "Apa yang kita ketahui sekarang yakni vaksin bekerja, diagnostik bekerja, perawatan yang sama yang digunakan untuk virus biasa bekerja," katanya kepada wartawan. "Jadi sebenarnya tidak perlu mengubah semua itu dan pada kenyataannya orang-orang harus melanjutkan dan mendapatkan vaksin apa pun yang tersedia untuk mereka dan yang memenuhi syarat untuk mereka," lanjutnya.

Para ahli menyoroti bahwa semakin banyak virus menyebar, semakin besar risiko virus menemukan kondisi ideal untuk bermutasi, menekankan bahwa segala sesuatu harus dilakukan untuk mengendalikan penularan. "Kami akan terus memperhatikan varian yang mengkhawatirkan di seluruh dunia dan kami harus melakukan segala yang kami bisa untuk benar-benar membatasi penyebarannya," kata Van Kerkhove.

 

Ratusan ribu orang telah terinfeksi virus korona setiap hari di India dan lebih dari 22,6 juta infeksi telah dilaporkan di negara itu sejak pandemi dimulai. Menurut WHO, jumlah infeksi baru menurun di sebagian besar wilayah dunia, termasuk Eropa dan Amerika. Namun, masih ada peningkatan tajam di Asia Selatan dan Asia Tenggara, menurut badan tersebut.

Secara terpisah pada hari Senin, kepala WHO mengkritik diplomasi vaksin dan mendesak negara-negara untuk bekerja sama guna mengakhiri pandemi. "Diplomasi vaksin bukanlah kerja sama," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan. "Kita tidak bisa mengalahkan pandemi ini melalui kompetisi," katanya. Tedros mengecam manuver geopolitik di saat hanya kerjasama yang jelas dan bersih dapat membantu. (Aljazeera/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya