Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
Pimpinan oposisi India, Rahul Gandhi, ada Jumat (7/5) mendesak pemerintah untuk melakukan vaksinasi terhadap penduduk negara dengan tepat dan menelusuri virus korona dengan basis keilmuan dalam upaya untuk menekan gelombang kedua, di mana terdapat 1,5 juta kasus baru dalam sepekan.
Baca juga : Inggris Sebut Varian Baru Virus Korona India 'Mengkhawatirkan'
"Kekurangan strategi COVID dan vaksin yang jelas dan koheren serta kesombongan dalam mendeklarasikan kemenangan prematur atas virus yang masih menyebar luas, telah menempatkan India di posisi yang sangat berbahaya," kata Gandhi dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Perdana Menteri Narendra Modi, Jumat (7/5).
Modi telah dikritik secara luas karena tidak mengambil langkah lebih cepat untuk menekan gelombang kedua, setelah festival-festival keagamaan dan aksi-aksi politik menyebabkan puluhan ribu orang berkumpul dalam beberapa pekan terakhir dan menjadi acara "penyebaran super".
Pemerintahannya juga telah dikritik karena menghentikan pembatasan kegiatan sosial terlalu cepat, menyusul gelombang pertama dan atas keterlambatan program vaksinasi, yang disebut para ahli medis sebagai satu-satunya harapan India dalam mengontrol gelombang kedua COVID-19.
Kala India merupakan produsen vaksin terbesar kedua di dunia, negara tersebut kesulitan untuk mendistribusikan dosis yang cukup untuk menekan gelombang COVID-19.
Harian The Hindustan Times pada Jumat mendesak: "Percepat program vaksinasi, dapatkan cukup kendali terhadap pandemi..."
Modi telah menekankan bahwa negara-negara bagian India harus terus menjaga laju vaksinasi. Meski negara tersebut telah mendistribusikan setidaknya 157 juta dosis vaksin, laju inokulasinya telah menurun tajam dalam beberapa hari terakhir.
"Setelah mencapai laju sekitar 4 juta per hari, kini kita turun ke 2,5 juta per hari akibat kekurangan vaksin," kata professor ekonomi dari Universitas British Columbia, Amartya Lahiri, dikutip dari harian Mint.
"Target 5 juta per hari berada di sisi yang lebih rendah dari apa yang harus kita targetkan, mengingat bahkan di laju tersebut pun, akan memakan kita satu tahun untuk memberikan dua dosis bagi semua masyarakat. Situasi saat ini sayangnya sangat kelam."
Uni Eropa pada Kamis mendukung proposal Amerika Serikat untuk mendiskusikan perlindungan paten untuk vaksin COVID-19 dalam upaya untuk meningkatkan pasokan dan akses terhadap vaksin, terutama di negara-negara berkembang yang rentan.
India melaporkan rekor baru dalam peningkatan kasus virus corona sebanyak 414.188 kasus, pada Jumat, membawa total kasus baru pada pekan ini sebanyak 1,57 juta. Total kasus di India kini mencapai 21,49 juta. Sementara itu, kematian yang diakibatkan COVID-19 meningkat sebanyak 3.195 kasus menjadi 234.083.
Para ahli medis mengatakan bahwa situasi sebenarnya atas COVID-19 di India mencapai lima hingga 10 kali lipat dari penghitungan resmi.
Pusat penyebaran baru di negara-negara bagian selatan
Sistem kesehatan India runtuh di bawah tekanan para pasien, dengan rumah-rumah sakit yang kehabisan tempat tidur dan oksigen medis. Kamar-kamar jenazah dan krematorium tidak dapat mengendalikan angka kematian dan tumpukan kayu pembakaran jenazah sementara dibakar di taman-taman dan tempat-tempat parkir.
Infeksi kini menyebar dari kota-kota yang terlalu padat ke pedesaan yang jauh dan terpencil, yang merupakan rumah dari hampir 70 persen populasi sebesar 1,3 miliar.
Meski bagian utara dan barat India menanggung beban paling berat penyebaran virus itu, India selatan kini tampak menjadi pusat penyebaran baru. Bagian yang diambil oleh kelima negara bagian di selatan, dalam angka penyebaran harian, meningkat dari 28 persen menjadi 33 persen dlam tujuh hari pertama bulan Mei, menurut data.
Di kota Chennai, hanya satu dari 100 tempat tidur yang dilengkapi oksigen dan dua dari 200 tempat tidur di unit perawatan intensif (ICU) yang kosong pada Kamis, dari tingkat kekosongan sebesar 20 persen pada masing-masing 2 pekan lalu, menurut data pemerintah.
Di ibu kota teknologi India, Bengaluru, yang juga berada di bagian selatan, hanya 23 dari 590 tempat tidur di ruang-ruang ICU yang kosong, dan hanya satu dari 50 tempat tidur dengan ventilator yang kosong, situasi yang disebut para pejabat mengarah pada ancaman krisis.
Terdapat 325.000 kasus COVID-19 aktif di Bengaluru, dengan permintaan ICU dan unit ketergantungan-tinggi (HDU) yang mencapai 20 kali lipat dari kapasitas, kata H M Prasanna, presiden Asosiasi Rumah Sakit dan Rumah Lansia Swasta di negara bagian Karnataka yang mencakup Bengaluru.
"Setiap pasien yang datang ke rumah sakit membutuhkan tempat tidur ICU atau HDU...itulah mengapa para pasien berlarian dari satu rumah sakit ke yang lainnya untuk tempat tidur ICU," ujarnya.
"Terjadi pula kekurangan pasokan oksigen medis... Kebanyakan rumah sakit kecil yang tak dapat mendapatkan oksigen sehari-hari menolak untuk menerima pasien COVID."
Sejumlah negara bagian India telah memberlakukan pembatasan pergerakan sosial dalam tingkatan berbeda dalam upaya untuk memutus penyebaran, namun pemerintah federal telah menolak untuk memberlakukan penguncian nasional.
Bantuan dari negara-negara asing terus masuk, dengan bantuan dari Polandia, Belanda, dan Swiss mencapai India pada Jumat, kata juru bicara kementerian luar negeri Arindam Bagchi melalui cuitan di Twitter. (Ant/OL-12)
Aktivis lingkungan dan pendorong perubahan asal India, Sahil Jha, melanjutkan perjalanan bersepeda ke Jakarta dan Bogor.
Pesawat Air India penerbangan 171 jatuh kurang dari 40 detik setelah lepas landas di ahmedabad, Gujarat.
KABUT tebal dan kondisi cuaca ekstrem kembali memakan korban di jalur peziarahan Himalaya. Helikopter yang mengangkut peziarah dari Kedarnath jatuh di dekat Gaurikund, India utara.
Insiden ini terjadi hanya tiga hari setelah kecelakaan besar lain di India, ketika sebuah pesawat komersial milik Air India jatuh di Gujarat, menewaskan sedikitnya 270 orang.
JUMLAH korban tewas dalam kecelakaan pesawat penumpang milik Air India terus bertambah. Otoritas kepolisian mengonfirmasi 279 jenazah korban kecelakaan pesawat Air India telah ditemukan.
CEO Boeing Kelly Ortberg menegaskan bahwa timnya siap mendukung investigasi yang dipimpin oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India terkait kecelakaan pesawat Boeing 787.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved