Tiongkok-Pakistan Ajak Indonesia Investasi di CPEC

Nur Aivanni
22/4/2021 17:28
Tiongkok-Pakistan Ajak Indonesia Investasi di CPEC
Proyek Orange Line Metro Train (OLMT) di Lahore, Pakistan, yang baru selesai dibangun merupakan bagian Pakistan Economic Corridor (CPEC),(Arif ALI / AFP)

TIONGKOK dan Pakistan mengajak Indonesia untuk berinvestasi dalam kerangka China-Pakistan Economic Corridor (CPEC) atau Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan. Hal itu mengemuka dalam webinar virtual bertajuk Investment Opportunities in China-Pakistan Economic Corridor.

Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Muhammad Hasan mengatakan CPEC membuka peluang kerja sama antara Pakistan, Tiongkok dan Indonesia. "CPEC secara resmi diluncurkan pada tahun 2015. CPEC adalah pilot project yang penting," katanya, pada Kamis (22/4).

Untuk diketahui, CPEC adalah megaproyek pembangunan jaringan jalan tol, rel kereta api dan pipa minyak dan gas yang menghubungkan Pelabuhan Gwadar di Pakistan dengan wilayah otonom Xinjiang di Tiongkok.

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian mengatakan bahwa Tiongkok-Pakistan menyambut pengusaha Indonesia untuk berinvestasi di CPEC. "Kerja sama Tiongkok, Pakistan, Indonesia memiliki potensi yang besar dan prospek yang sangat cerah," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani mengatakan bahwa CPEC berpeluang untuk menarik negara ketiga, seperti Indonesia, untuk berpartisipasi dalam kerangka CPEC.

Dia mengatakan bahwa CPEC bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur yang dibutuhkan Pakistan secara cepat dan memperkuat ekonomi Pakistan. "Pembangunan jaringan transportasi modern di bawah kerangka CPEC akan menciptakan konektivitas yang lebih baik, yang akhirnya akan mempercepat pembangunan ekonomi Pakistan," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pengembangan infrastruktur energi di bawah CPEC akan membantu mengurangi kekurangan energi di Pakistan.

"Itu memberi kita gambaran tentang seberapa luas peluang yang terbuka di Pakistan yang akan menarik negara-negara dunia ketiga termasuk Indonesia," tandasnya. (Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya