Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Senat AS Sahkan UU Bantuan Covid-19 Senilai US$1,9 Triliun

Atikah Ishmah Winahyu
07/3/2021 05:29
Senat AS Sahkan UU Bantuan Covid-19 Senilai US$1,9 Triliun
Presiden AS Joe Biden(SAUL LOEB / AFP)

SENAT Amerika Serikat telah mengesahkan versi amandemen dari RUU stimulus covid-19 senilai US$1,9 triliun dari Presiden Joe Biden. Dalam sesi yang dimulai pada Jumat, legislator AS bekerja melalui serangkaian amandemen pada Sabtu pagi sebelum mengesahkan undang-undang tersebut dengan suara 50-49.

Senator Republik dan Demokrat telah berdebat tentang berapa lama untuk memperpanjang tunjangan pengangguran yang ditingkatkan dan berapa banyak yang ditawarkan selama pandemi. RUU itu akan dikembalikan ke DPR untuk persetujuan akhir kongres minggu depan, setelah itu legislator dapat mengirimkannya ke Biden untuk ditandatangani.

"Saat kami menjabat 45 hari yang lalu, saya berjanji kepada warga Amerika bahwa bantuan sedang dalam perjalanan. Hari ini saya dapat mengatakan kami telah mengambil satu langkah besar lagi untuk memenuhi janji itu," kata Biden dalam konferensi pers pada Sabtu (6/3) sore.

"Jelas itu tidak mudah. Tidak selalu cantik, tapi sangat dibutuhkan, sangat dibutuhkan," imbuhnya.

RUU tersebut telah menjadi salah satu prioritas utama Biden di minggu-minggu awal masa kepresidenannya, karena ia telah berjanji akan memberlakukan program untuk mengatasi pandemi yang melonjak dan memberikan dukungan keuangan bagi warga yang terkena dampak paling parah.

Sepekan terakhir ini, Biden mendesak Demokrat untuk segera mengesahkan undang-undang tersebut, bahkan tanpa dukungan dari Partai Republik.

"Kami memberi tahu rakyat Amerika, bantuan sedang dalam perjalanan," kata Pemimpin Mayoritas Senat Demokrat Chuck Schumer.

"Tugas kita sekarang adalah membantu negara kita beralih dari masa sekarang yang penuh badai ini ke masa depan yang penuh harapan," tambahnya.

RUU tersebut memberikan pembayaran langsung hingga US$1.400 untuk sebagian besar warga Amerika, tunjangan pengangguran darurat yang diperpanjang, serta pengeluaran yang besar untuk vaksin dan pengujian covid-19, negara bagian dan kota, sekolah dan industri yang terdampak. Ini juga termasuk keringanan pajak untuk membantu orang-orang berpenghasilan rendah, keluarga dengan anak-anak dan konsumen yang membeli asuransi kesehatan.

Pembayaran pengangguran yang diperpanjang, yang harus dibayarkan di atas tunjangan pengangguran negara menjadi bagian yang paling diperdebatkan. RUU DPR telah menetapkan tunjangan tambahan sebesar US$400 seminggu, tetapi Senat Demokrat akhirnya setuju untuk menurunkannya menjadi US$ 300.

RUU DPR juga menampilkan ukuran sekitar lebih dari dua kali lipat upah minimum menjadi US$15 per jam, yang juga ditolak oleh Senat.

baca juga: Biden Kirim Tim Senior Periksa Perbatasan AS-Meksiko

Partai Republik sebelumnya telah menyuarakan keprihatinan tentang label harga yang lumayan besar dari RUU itu dan beberapa anggota partai yang lebih moderat pada Januari telah mencoba membuat Biden untuk mengurangi besaran pada undang-undang tersebut, sebuah permintaan yang akhirnya ditolak.

"Senat tidak pernah menghabiskan US$2 triliun dengan cara yang lebih serampangan," kata Pemimpin Minoritas Senat dari Partai Republik, Mitch McConnell.

“Prioritas utama mereka bukanlah bantuan pandemi. Itu adalah daftar keinginan warga Washington mereka,” lanjutnya mengacu pada Demokrat.

Sejkauh ini, AS telah mencatat lebih dari 28,9 juta kasus covid-19 dan lebih dari 523.400 kematian terkait virus korona, menurut data Universitas Johns Hopkins. (Aljazeera/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya