Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Huthi kembali Serang Saudi, Lima Warga Sipil Terluka

Mediaindonesia.com
02/3/2021 20:37
Huthi kembali Serang Saudi, Lima Warga Sipil Terluka
Kerusakan pada rumah di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, setelah serangan rudal oleh Huthi, Sabtu (27/2).(AFP/SPA/Ahmed Nureldine.)

AMUNISI yang ditembakkan pemberontak Huthi Yaman melukai lima warga sipil di suatu desa perbatasan di selatan Arab Saudi. Media pemerintah setempat melaporkan itu, Selasa (2/3). Itu merupakan korban terbaru di pihak kerajaan dari tembakan lintas perbatasan.

Proyektil itu menghantam jalan umum di provinsi selatan Jizan pada Senin (1/3). Akibatnya, tiga warga Saudi dan dua warga Yaman terluka. Ini disampaikan pertahanan sipil Saudi seperti dikutip oleh kantor berita resmi SPA.

Dua rumah, satu toko kelontong, dan tiga kendaraan juga rusak. Kedutaan Besar AS di Riyadh mengutuk tembakan lintas batas itu dan meminta kaum Huthis untuk berhenti menyerang warga sipil tak berdosa dan terlibat dalam proses diplomatik untuk mengakhiri konflik ini.

Pemberontak tidak segera mengklaim bertanggung jawab. Pemberontak yang didukung Iran telah meningkatkan serangan terhadap kerajaan itu dalam beberapa pekan terakhir. Mereka meningkatkan serangan untuk merebut benteng terakhir Marib milik pemerintah Yaman yang didukung Saudi.

Pada Sabtu (27/2), ledakan keras mengguncang ibu kota Riyadh ketika koalisi yang dipimpin Saudi mengatakan itu merupakan penggagalan serangan rudal Huthi. Pecahan peluru pun menghujani rumah-rumah warga sipil.

Tidak ada korban yang dilaporkan tetapi setidaknya satu rumah sipil rusak, kata televisi pemerintah Al-Ekhbariya.

Secara terpisah, koalisi mengatakan pihaknya mencegat enam drone Huthi yang menargetkan kerajaan pada Sabtu, termasuk kota-kota selatan Khamis Mushait dan Jizan.

Perang saudara Yaman yang berlangsung selama enam tahun mengadu domba pemberontak yang didukung Iran melawan pemerintah yang diakui secara internasional dan didukung koalisi militer pimpinan Saudi.

Konflik parah itu merenggut puluhan ribu nyawa dan jutaan orang mengungsi, menurut organisasi internasional. Ini memicu yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Pada Senin, Sekjen PBB Antonio Guterres memperingatkan tentang hukuman mati kepada Yaman akibat bantuan yang diperoleh hanya US$1,7 miliar (Rp24,3 triliun). Pertemuan negara-negara anggota menghasilkan bantuan kurang dari setengah target awal sebesar US$3,85 miliar yang dibutuhkan untuk mencegah kelaparan yang menghancurkan. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya