Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kapal Terbalik, 15 Pencari Suaka Tenggelam

Atikah Ishmah Winahyu
01/3/2021 09:15
Kapal Terbalik, 15 Pencari Suaka Tenggelam
Para migran pencari suaka duduk di atas kapal penjaga pantai Libya setibanya di Pangkalan Angkatan Laut, Tripoli, Minggu (28/2/2021).(Mahmud TURKIA / AFP)

SEBANYAK 15 orang dilaporkan tenggelam dalam insiden kapal terbalik di Libia. Ini merupakan peristiwa kapal karam kedua hanya dalam waktu lebih dari seminggu yang melibatkan warga pencari suaka ke Eropa. Juru bicara Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) Safa Msehli mengatakan bahwa korban tewas berada di atas perahu karet yang membawa sedikitnya 110 orang, yang berangkat dari kota pesisir Libia, Zawiya pada Jumat.

Kapal mulai tenggelam pada Minggu (28/2) pagi dan penjaga pantai Libia berhasil menyelamatkan sedikitnya 95 orang, termasuk dua anak.

"Tragedi dan hilangnya nyawa yang seharusnya bisa dihindari terus berlanjut karena kebijakan diam dan tidak bertindak tetap berlangsung," kata Safa Msehli dalam sebuah unggahan di Twitter.

Msehli mengatakan, banyak korban menderita luka bakar akibat bahan bakar mesin dan hipotermia beberapa di antaranya dibawa ke rumah sakit.

Bangkai kapal hari Minggu adalah yang terbaru di sepanjang rute migrasi Mediterania Tengah. Pada Rabu, badan-badan internasional mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama setidaknya 41 orang telah tenggelam ketika kapal mereka terbalik di Libia pada 20 Februari. Kemudian pada Sabtu lalu, badan amal Jerman Sea-Watch mengatakan telah menyelamatkan hampir 150 orang di lepas pantai Libia dalam dua operasi.

Libia telah menjadi titik transit utama bagi orang-orang yang berharap untuk mencapai Eropa, setelah negara Afrika Utara itu terjun ke dalam konflik berdarah menyusul pemberontakan yang didukung NATO yang menggulingkan dan menewaskan pemimpin lama Muammar Gaddafi pada 2011. 

Penyelundup sering membawa keluarga-keluarga yang putus asa dengan perahu karet yang tidak lengkap di Laut Mediterania. Menurut IOM, lebih dari 20.000 orang telah meninggal di Mediterania sejak 2014.

baca juga: Kapal Ocean Viking Selamatkan Ratusan Migran di Lepas Pantai Libia

Badan-badan internasional juga sering mengecam kembalinya orang-orang yang dicegat di laut ke Libia karena situasi kacau di negara itu serta kondisi yang buruk di pusat-pusat penahanan.

"Setidaknya 3.700 pria, wanita, dan anak-anak, telah dikembalikan ke (Libia) tahun ini," kata IOM pada hari Jumat. 

"Sebagian besar dibawa ke tahanan, di mana kondisi yang sudah mengerikan terus memburuk,” tandasnya. (Aljazeera/OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya