Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kapal Ocean Viking Selamatkan Ratusan Migran di Lepas Pantai Libia

Atikah Ishmah Winahyu
24/1/2021 08:37
Kapal Ocean Viking Selamatkan Ratusan Migran di Lepas Pantai Libia
Kapal penyelamat imigran Ocean Viking.(AFP/NICOLAS TUCAT)

SOS Mediterranee melaporkan lebih dari 370 migran dan pengungsi telah diselamatkan di lepas pantai Libia oleh kapal kemanusiaan Ocean Viking dalam dua hari.

Para migran dan pengungsi itu berasal dari Guinea, Sudan, dan Sierra Leone.

“Mayoritas orang di atas perahu karet ditemukan mabuk oleh asap minyak,” kata organisasi tersebut.

Baca juga: Polisi Moskow Bentrok dengan Para Pendukung Navalny

Pada Jumat (22/1) pagi, Ocean Viking menjemput 149 orang, termasuk 58 anak di bawah umur dan empat bayi dari dua perahu setelah mendapat sinyal SOS.

Sementara itu, 106 orang diselamatkan di perairan internasional 28 mil laut atau 52 km dari pantai Libia pada Jumat (22/1) malam.

“Sejak Kamis (21/1), total 374 orang telah diselamatkan Ocean Viking, 165 di antaranya adalah anak-anak,” ungkap SOS Mediterranee.

Terdapat 131 anak di bawah umur ditemukan tanpa pendamping.

Libia yang dilanda perang bertindak sebagai pintu gerbang utama bagi para migran dan pengungsi Afrika yang berharap mencapai Eropa.

Penyelundup manusia yang berbasis di Libia meluncurkan kapal berupa perahu karet tipis atau perahu nelayan reyot, penuh sesak dengan para migran yang berharap mencapai pantai Eropa untuk mencari suaka.

Rute Mediterania tengah digambarkan Badan PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) sebagai rute migrasi paling berbahaya di dunia, dengan satu dari enam orang yang meninggalkan pantai Afrika Utara meninggal dunia.

Sementara banyak yang tenggelam di laut, ribuan lainnya telah dicegat penjaga pantai Libya, yang didukung oleh Italia dan Uni Eropa, dan dikembalikan ke Libia. Mereka kebanyakan berakhir di tahanan dalam kondisi yang mengerikan.

Menurut data PBB, sejak Februari 2017, setidaknya 36 ribu orang telah dicegat penjaga pantai Libia dan dikembalikan ke negara Afrika Utara itu.

Ocean Viking turun ke laut pada 11 Januari setelah diblokir di Italia selama lima bulan sebelum dilepaskan pada Desember. Pihak berwenang telah mengutip dugaan masalah keamanan untuk penahanan itu.

Ocean Viking, saat ini, menjadi satu-satunya kapal penyelamat yang dijalankan sebuah LSM di daerah tersebut, menurut Kepala SOS Mediterranee, Sophie Beau. Sementara yang lainnya telah diblokir otoritas Italia seperti Ocean Viking sebelumnya.

Kebanyakan migran berangkat dari Libia dan Tunisia mencoba menyeberangi Mediterania yang berbahaya untuk mencoba dan memasuki Eropa melalui Italia. Tahun lalu, lebih dari 1.200 orang tewas saat mencoba menyeberangi Mediterania.

Menurut data kementerian dalam negeri Italia, telah terjadi peningkatan jumlah orang yang mencoba mencapai Italia dengan setidaknya 31 ribu kedatangan pengungsi pada 2020, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hampir mencapai 10 ribu orang. (Aljazeera/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya