Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Khawatir Gelombang Ketiga Pandemi, Swedia Perketat Pembatasan

Nur Aivanni
25/2/2021 07:31
Khawatir Gelombang Ketiga Pandemi, Swedia Perketat Pembatasan
Petugas di Bandara Arlanda Stockholm, Swedia melakukan uji acak tes covid-19 yang tiba di Swedia yang kini menerapkan pembatasan ketat.(Claudio BRESCIANI / TT News Agency / AFP) )

KHAWATIR dengan potensi gelombang ketiga pandemi, Swedia memperketat pembatasan virus dan memperingatkan pembatasan lebih lanjut jika warga tidak mematuhi aturan tersebut, Rabu (24/2). Ketika jumlah kasus baru meningkat di negara itu, Perdana Menteri Stefan Lofven mengatakan kafe, bar dan restoran akan tutup pada pukul 20.30 waktu setempat mulai 1 Maret dan jumlah orang yang diizinkan berada di toko dan pusat kebugaran akan dibatasi.

Sehari sebelumnya, otoritas Stockholm merekomendasikan penggunaan masker wajah di transportasi umum setiap saat, serta di dalam ruangan di mana jaga jarak sosial tidak dapat dilakukan. Sebelumnya, penggunaan masker hanya direkomendasikan di angkutan umum pada jam sibuk.

Swedia tidak pernah memberlakukan jenis penguncian wilayah yang terlihat di tempat lain di Eropa. Negara tersebut memprioritaskan jaga jarak sosial daripada penggunaan masker wajah.

Tetapi baru-baru ini mulai memperketat aturannya, dengan melarang penjualan alkohol setelah pukul 20.00 waktu setempat, melarang pertemuan publik dan pribadi lebih dari delapan orang dan membatasi jumlah pelanggan di toko, kolam renang, dan pusat olahraga.

baca juga: Enam Negara Uni Eropa Diminta Longgarkan Pembatasan Covid-19

Kepala Badan Kesehatan Masyarakat Johan Carlson mengatakan bahwa batasan yang lebih ketat dapat diberlakukan di toko-toko dan pusat kebugaran, tanpa merincinya lebih lanjut. Sebelumnya, masker wajah menjadi wajib di parlemen, kecuali bagi pembicara yang berbicara di majelis. Menteri Pendidikan Anna Ekstrom mengatakan pembatasan yang lebih ketat akan membantu sekolah tetap buka selama mungkin.

"Sekolah harus menjadi hal terakhir yang kami tutup dan yang pertama kami buka," katanya kepada wartawan.

"Ada risiko besar yang disebut gelombang ketiga. Ini adalah tindakan Anda dan saya, kita bersama, yang menentukan apakah ini akan terjadi," kata Perdana Menteri Lofven. 

Ia pun memperingatkan bahwa jika situasinya memburuk, pemerintah bersiap untuk menutup sebagian masyarakat. (AFP/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya