Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Akhirnya Gaza Terima Pengiriman Pertama Vaksin Covid-19

Atikhah Ishmah Winahyu
18/2/2021 06:07
Akhirnya Gaza Terima Pengiriman Pertama Vaksin Covid-19
Petugas kesehatan Palestina di Karem Shalom, Gaza, Palestina akhirnya menerima vaksin covid-19 Sputnik V dari Rusia, Rabu (17/2/2021).( SAID KHATIB / AFP)

GAZA menerima pengiriman pertama vaksin covid-19 pada Rabu (17/2) setelah Israel menyetujui transfer melalui perbatasannya dengan wilayah kekuasaan Islam Hamas tersebut. Sebelumnya, Israel sempat menuai kritik internasional karena mengecualikan warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki, dari kampanye vaksinasi. 

Pengiriman vaksin tertahan selama dua hari, ketika pemerintah menghadapi pertanyaan dari komite parlemen, sebelum akhirnya menyetujui pengiriman tersebut.

Sengketa tersebut menyoroti ketergantungan warga Palestina pada Israel, bahkan ketika mereka berjuang sendiri untuk memerangi pandemi. Ini juga merupakan contoh kuat dari ketidaksetaraan global dalam peluncuran vaksin, yang sebagian besar diraih oleh negara-negara kaya.

Gaza adalah rumah bagi lebih dari 2 juta orang Palestina, banyak di antaranya hidup dalam perbatasan yang sempit. Wilayah tersebut telah berada di bawah blokade Israel-Mesir sejak Hamas merebut kekuasaan dari pasukan PA pada tahun 2007.

Menteri Kesehatan Palestina Mai Alkaila mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Otoritas Palestina (PA) mengirim 2.000 dosis vaksin Sputnik V Rusia ke daerah kantong yang dikendalikan Hamas. Pengiriman akhirnya sampai pada Rabu tengah hari di perlintasan Kerem Shalom. Sejauh ini, Kementerian Kesehatan Gaza telah melaporkan lebih dari 53.000 kasus dan sedikitnya 538 kematian akibat covid-19 sejak dimulainya pandemi.

Anggota parlemen Israel telah memperdebatkan apakah akan mengizinkan pengiriman vaksin ke Gaza.

Beberapa orang berpendapat bahwa pengiriman itu harus dikaitkan dengan kemajuan pembebasan dua tawanan Israel yang ditahan oleh Hamas dan sisa-sisa dua tentara Israel yang tewas dalam perang tahun 2014 dengan militan Palestina.

Pada hari Selasa, PA meminta Organisasi Kesehatan Dunia untuk mengutuk Israel atas penghalangannya dan mendesaknya untuk meminta Israel bertanggung jawab penuh atas bahaya yang timbul dari pencegahan masuknya vaksin ke Jalur Gaza.

Hamas mengecam langkah Israel sebagai pelanggaran terhadap semua hukum internasional dan standar kemanusiaan. Gelombang pertama hanya akan memungkinkan pihak berwenang untuk memvaksinasi 1.000 orang, dan kampanye vaksinasi yang lebih luas dapat memakan waktu beberapa bulan.

PA mengatakan, dosis pertama akan diberikan kepada pekerja medis garis depan. Tetapi Ashraf al-Qedra, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, mengatakan mereka akan diberikan dalam dua tahap, pertama untuk pasien yang rentan dan kemudian ke petugas medis.

"Jumlahnya sangat kecil dan tidak cukup untuk menutupi 12.000 pekerja medis," katanya.

"Kami pikir lebih baik untuk menyuntik pasien yang rentan terlebih dahulu, seperti pasien transplantasi organ dan dialysis," imbuhnya.

Sebelumnya, Israel telah meluncurkan salah satu program vaksinasi paling sukses di dunia dengan menginokulasi lebih dari sepertiga populasinya yang berjumlah 9,3 juta sejak Desember. Kelompok-kelompok hak asasi mengatakan, Israel memiliki kewajiban sebagai kekuatan pendudukan untuk membagikan vaksinnya dengan Palestina. Israel menyangkal memiliki kewajiban seperti itu dan mengatakan prioritasnya adalah warganya sendiri.

baca juga: Palestina Tuduh Israel Blokir Akses Vaksin Korona ke Gaza 

PA belum secara terbuka meminta vaksin dari Israel dan mengatakan telah mengamankan pasokannya sendiri melalui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan perjanjian dengan perodusen obat. Namun, Israel memberikan 2.000 dosis vaksin Moderna kepada PA awal bulan ini, yang memungkinkannya untuk mulai memvaksinasi pekerja medis, dan PA mengatakan secara mandiri memperoleh 10.000 dosis vaksin Sputnik V. PA mengelola sebagian Tepi Barat yang diduduki Israel dan berkoordinasi dengan Israel tentang keamanan dan masalah lainnya. (France24/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya