Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Prancis Rekomendasikan Satu Dosis Vaksin untuk Penyintas Covid-19

Atikah Ishmah Winahyu
13/2/2021 06:01
Prancis Rekomendasikan Satu Dosis Vaksin untuk Penyintas Covid-19
Seorang wanita dibawa dengan tandu ke pusat vaksinasi Covid-19 di South Ile-de-France Hospital Group, Melun, Paris, Senin (8/2/2021).(AFP/Thomas SAMSON )

OTORITAS Tinggi Kesehatan (HAS) Prancis merekomendasikan penderita covid-19 hanya menerima satu dosis vaksin untuk melawan virus korona. Otoritas tersebut mengatakan, sejak individu yang sembuh mengembangkan respons imunitas yang mirip dengan vaksin, satu suntikan vaksin saja mungkin sudah cukup melindungi.

"Dosis vaksin tunggal juga akan memainkan peran mengingatkan sistem kekebalan orang yang sebelumnya terinfeksi bagaimana melawan covid-19," kata badan independen itu dalam sebuah laporan opini.

Jika diterapkan, keputusan itu diharapkan dapat mempercepat langkah penggerak vaksinasi Prancis. Ketiga vaksin yang diotorisasi untuk digunakan di Uni Eropa dibuat oleh Pfizer, Moderna dan AstraZeneca dikembangkan untuk diberikan dalam dua dosis dengan selang waktu beberapa minggu.

Dalam studi percobaan, jadwal pemberian dua dosis suntikan terbukti menjadi satu-satunya cara untuk meningkatkan kekebalan terhadap virus ke tingkat yang hampir penuh.

Prancis mendapat kecaman karena lambatnya peluncuran program vaksinasi. Perdana Menteri Jean Castex menandai peluncuran itu sebagai langkah cepat dan berjanji pekan lalu bahwa 4 juta suntikan dari dosis pertama dan kedua akan diberikan bulan ini. Otoritas Prancis melaporkan pada Kamis (11/2) bahwa lebih dari 2,1 juta orang telah menerima satu dosis vaksin dengan lebih dari 535.000 di antaranya telah mendapat suntikan kedua.

Para peneliti di sekolah kedokteran Mount Sinai New York baru-baru ini mulai mempelajari efek vaksin pada orang yang sebelumnya menderita covid-19. Hasilnya adalah pendahuluan, diunggah di situs web untuk para peneliti, tetapi di antara 109 penerima vaksin, mereka yang sebelumnya terinfeksi memiliki tingkat antibodi 10 hingga 20 kali lebih tinggi setelah dosis pertama vaksin dan mempertahankan tingkat yang lebih tinggi setelah dosis kedua daripada orang yang tidak pernah terinfeksi.

Meskipun cakupan penelitiannya kecil, tim Mount Sinai menyimpulkan bahwa temuan tersebut menunjukkan bahwa hanya satu dosis vaksin tidak akan berdampak negatif terhadap vaksinasi sebelumnya dan menawarkan alasan mempertimbangkan perubahan kebijakan.

"Tidak mengherankan jika infeksi alami bekerja sebagai primer dan dosis vaksin pertama adalah penguat," kata Viviana Simon dari Mount Sinai, yang ikut menulis laporan tersebut.

baca juga: Mepet Olimpiade, Jepang Akhirnya Setujui Penggunaan Vaksin Pfizer

Simon mengatakan penting bagi orang yang sudah terjangkit covid-19 untuk tidak melewatkan vaksinasi sama sekali. Mendapatkan setidaknya satu dosis akan meningkatkan antibodi yang ada dan memperluas spektrum antibodi yang mereka hasilkan, dan mungkin sangat penting karena varian virus beredar. (CNA/OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya