Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kemlu: BNPB Berperan Penting dalam Fasilitasi Internasional

Atikah Ishmah Winahyu
05/12/2020 20:50
Kemlu: BNPB Berperan Penting dalam Fasilitasi Internasional
Narasumber FGD Media Indonesia bertema Perbatasan dan Penanganan Covid-19 yang diselenggarakan virtual, Sabtu (5/12).(MI/ADAM DWI)

Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri Daniel Tumpal S Simanjuntak mengatakan, sejak awal pandemi covid-19 melanda Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah berperan aktif dalam membantu adanya fasilitasi internasional. Menurut catatan Kemlu, setidaknya terdapat 120 dukungan penanganan covid-19 dari berbagai pihak, mulai dari negara, swasta, hingga NGO dengan nilai sebesar US$135,28 juta.

“Peran BNPB adalah seluruh bantuan yang kita fasilitasi ini semua kita arahkan pada BNPB atau pada pihak terkait tapi melalui BNPB. Kita buat skema kerja sama yang luar biasa sangat rapid di lapangan. Dukungan ini ada dari 11 negara, 12 entitas internasional, dan 97 dukungan non pemerintah,” kata Tumpal dalam FGD: Kerjasama Perbatasan Dalam Penanganan Covid-19, Sabtu (5/12).

Baca juga: Bahrain Tolak Produk Impor dari Permukiman Ilegal Israel

Di samping itu, Kemlu juga bekerja sama dengan BNPB untuk mengedukasi publik internasional terkait covid-19 hingga memastikan ketersediaan alat-alat yang dibutuhkan seperti APD dan alat kesehatan yang belum memadai sehingga perlu mengimpor dari luar negeri.

Tumpal menilai, ke depan, BNPB perlu meningkatkan peran tanggap darurat bukan hanya untuk bencana alam tetapi juga bencana non alam seperti saat ini.

“Kerja sama yang ada, kerja sama Kemlu dengan BNPB adalah kerja sama di antara pemerintah yang dilakukan dengan penuh semangat untuk menyelamatkan masyarakat,” imbuhnya.

Sedangkan terkait vaksin covid-19, dia menuturkan bahwa Kemlu menjalin dua jenis kerja sama untuk pengadaan vaksin tersebut yakni secara bilateral seperti dengan Tiongkok, Uni Emirat Arab, dan Inggris serta secara multilateral dengan WHO, UNICEF, CEPI, Gavi, dan lainnya.

“Kerja sama internasional sangat penting, karena merupakan peran yang sentral dalam mengisi kekosongan jika belum ada vaksin mandiri,” tuturnya.

“Tapi eencana pemerintah sejak awal sudah tepat bahwa vaksin adalah game changer tapi bukan segala-galanya 3M itu sudah sangat tepat,” tandasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya