Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
MAHASISWA Iran berkumpul di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis di Teheran. Gelombang protes menyasar Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang dinilai menghina agama Islam.
Demonstran membawa poster dan spanduk bertuliskan pesan tegas. Serta, meneriakkan slogan yang menentang kepemimpinan Macron.
Aksi protes selama beberapa jam terpantau berlangsung damai. Massa menuntut permintaan maaf tanpa syarat dari Presiden Macron dan pejabat Prancis lainnya.
Baca juga: Erdogan Ejek Macron, Prancis Tarik Duta Besar dari Turki
Mereka juga mendesak pengusiran Duta Besar Prancis di Teheran. Berikut, pemboikotan terhadap produk asal Prancis, sebagai bentuk protes.
"Kini saatnya untuk mengambil sikap dan mengajari mereka (Prancis) dengan ajaran yang baik," pungkas Reza Alaavi, seorang mahasiswa Universitas Teheran.
Dia pun mengajak seluruh umat Muslim di dunia bersatu untuk melawan pemerintahan Macron. Bahkan, ini menjadi kesempatan emas untuk melawan Islamofobia, sekaligus kebencian terhadap Muslim.
Baca juga: Indonesia Panggil Dubes Prancis dan Kecam Pernyataan Macron
Pengunjuk rasa turut menuntut perubaha nama jalan di depan Kedubes Prancis. Dari sebelumnya bernama Jalan Neauphle-le-Chateau, kemudian menjadi Jalan Muhammad Rasulullah.
Permohonan resmi untuk penggantian nama jalan segera diajukan kepada otoritas Teheran. Sikap protes terus meluas di Iran, yang tidak terima terhadap pernyataan Islamofobia dari Presiden Macron.
Perwakilan Prancis di Teheran bahkan telah dipanggil Kementerian Luar Negeri Iran. Tujuannya, menyampaikan protes resmi terhadap pernyataan kontroversial dari pemimpin Prancis.(Ant/OL-11)
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Prancis telah menghadapi tentangan dari para pemimpin beberapa bekas koloninya di Afrika di tengah memudarnya pengaruh Paris di kawasan itu.
Menlu AS Marco Rubio dan mitranya dari Prancis, Jerman, dan Inggris sepakat menetapkan akhir Agustus sebagai batas waktu de facto untuk mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran.
Dengan CEPA, tarif ekspor Indonesia ke Uni Eropa menjadi 0%.
Macron mengatakan kenangan yang paling membekas ialah di saat dirinya mengunjungi Akademi Militer di Magelang.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto. Ia juga menyebut Prabowo sebagai sahabat.
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved