Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
KANDIDAT Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden lebih disukai dunia Arab ketimbang petahana Donald Trump menjelang pemilu AS, November mendatang. Hal itu terungkap dalam jajak pendapat yang dirilis Minggu (25/10).
Dari 3.097 responden dari 18 negara Timut Tengah dan Afrika Utara, sekitar 39% memilih Biden sementara hanya 12% yang mendukung Trump. Hal itu terungkap dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga survei Inggris YouGov bekerja sama dengan surat kabar harian Arab Saudi, Arab News.
"Ketika ditanya kandidat Presiden AS mana yang lebih baik untuk dunia Arab, mayoritas (49%) menyebut keduanya tidak masuk dalam deskripsi itu. Namun, Biden tetap dianggap sebagai opsi yang lebih baik ketimbang Trump," ungkap survei itu.
Baca juga: Trump Siap Lakukan Serangan Terakhir di New Hampshire
Pemilu AS pada 3 November itu menjadi perhatian di dunia Arab mengingat AS memegang peran kunci di wilayah itu.
Trump dipandang sebagai kandidat pilihan di sejumlah negara Arab, termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, karena sejumlah alasan termasuk sikap keras Presiden AS itu terhadap Iran.
Berkebalikan dengan pendahulunya, Barack Obama, Trump juga mendukung para penguasa di Arab, termasuk Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman, yang dituing melakukan sejumlah pelanggaran HAM.
Namun, jajak pendapat kali ini menunjukkan hal yang berbeda.
"Jika dunia Arab harus memilih presiden AS berikutnya, Biden akan menang telak," ujar Kepala YouGov Stephan Shakespeare.
"Namun, itu sebagian karena para responden tidak tahu banyak soal Biden. Hanya separuh dari responden yang mengaku pernah mendengar soal Biden. Hal itu berkebalikan dengan Trump yang telah diketahui oleh mayoritas responden," imbuhnya.
Seandainya Biden menang dalam Pilpres AS, sekitar 58% responden mengatakan mantan wakil presiden AS itu harus menjauhi kebijakan-kebijakan era Obama.
Trump mendapatkan dukungan dalam jajak pendapat itu karena membatalkan kesepakatan nuklir dengan Iran yang dibuat pemerintahan Obama serta memberlakukan sanksi keras terhadap Teheran. Meski begitu, hanya 17% responden yang menyebut sikap itu akan membuat kawasan menadi lebih aman.
Jajak pendapat itu juga menunjukkan bahwa keputusan Trump pada 2017 untuk memindahkan kedutaan besar AS di Israel ke Jerusalem sebagai kebijakan yang sangat tidak populer. Sebanyak 89% responden menentang kebijakan itu.
Jajak pendapat itu menyebut penguatan kaum muda, konflik Arab-Israel, dan pandemi covid-19 merupakan tiga hal yang diinginkan dunia Arab menjadi perhatian pemerintah AS yang baru. (AFP/OL-1)
BADAI Erin Menguat Jadi Kategori 4, Ancam Pantai Timur AS dengan Gelombang Pasang Berbahaya Badai Erin kini meningkat menjadi badai Kategori 4 dan berpotensi membawa gelombang pasang.
Otoritas AS memperingatkan bahwa meskipun badai diperkirakan tidak menghantam daratan, wilayah pesisir termasuk Outer Banks, Carolina Utara, harus bersiap menghadapi banjir pesisir.
Departemen Luar Negeri AS mencabut lebih dari 6.000 visa mahasiswa internasional karena pelanggaran hukum, DUI, pencurian, dan dugaan dukungan terorisme.
PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan Presiden AS Donald Trump, kemarin sore waktu setempat, di Gedung Putih.
Peimpin Korea Utara, Kim Jong Un, serukan percepatan perluasan kemampuan senjata nuklir di negaranya.
Donald Trump menghentikan pertemuan dengan Zelensky dan pemimpin Eropa untuk berbicara dengan Putin. Trump siapkan pertemuan langsung demi akhiri perang Rusia-Ukraina.
PERDANA Menteri Inggris Keir Starmer menilai pertemuan tingkat tinggi di Gedung Putih hari ini menghasilkan capaian yang signifikan, khususnya terkait jaminan keamanan bagi Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky serta sejumlah pemimpin tinggi Eropa di Gedung Putih.
Ledakan dilaporkan terjadi di Kota Kremenchuk ketika Rusia meluncurkan rudal balistik yang menghantam wilayah tengah Ukraina itu.
Isu teritorial akan menjadi salah satu agenda dalam pertemuan trilateral mendatang yang melibatkan Rusia, Amerika Serikat (AS) dan para pemimpin Eropa.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO sebagai bagian dari kesepakatan damai dengan Rusia.
Presiden AS Donald Trump menggelar pertemuan darurat dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pemimpin Eropa di Gedung Putih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved