Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

PDB Turun 41,2% di Kuartal II, Singapura Alami Resesi Ekonomi

Faustinus Nua
14/7/2020 13:15
PDB Turun 41,2% di Kuartal II, Singapura Alami Resesi Ekonomi
Singapura(AFP/ROSLAN RAHMAN)

Singapura telah memasuki resesi teknis setelah ekonominya mengalami kontraksi 41,2% pada kuartal II dari tiga bulan sebelumnya. Ekonomi negara itu melemah lantaran permintaan eksternal berkurang dan langkah-langkah pemutus penyebaran covid-19.

Dikutip CNA, beberapa bulan penerapan pembatasan sosial dan penutupan tempat kerja telah menghancurkan sektor konstruksi, ritel,dan pariwisata Singapura.

Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) menyampaikan PDB Singapura turun 41,2% secara quarter on quarter (QoQ) pada periode April hingga Juni. Penurunan yang siginifikan itu kemudian memperdalam ekonomi negara itu yang juga turun 3,3% di kuartal pertama. Artinya, Singapura telah memasuki resesi teknis, yang didefinisikan oleh para ekonom sebagai 2 kontraksi QoQ berturut-turut.

Selain itu, secara Year on Year (YoY) ekonomi Singapura turun 12,6%. Hal ini memburuk penurunan 0,3% di kuartal pertama yang direvisi.

Baca juga: WHO: AS Masih Jadi Pusat Infeksi Covid-19

MTI menerangkan bahwa sektor konstruksi adalah yang terpukul paling parah di kuartal II dengan penurunan 54,7% YoY setelah turun 1,1% di kuartal pertama. Pada basis QoQ sektor konstruksi anjlok 95,6%.

Sektor jasa menyusut 13,6% YoY yang mengalami penurunan lebih parah dari pada penurunan 2,4% pada kuartal pertama. Secara triwulanan, sektor ini turun 37,7% QoQ.

Sementara manufaktur menjadi satu-satunya sektor yang mengalami pertumbuhan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sektor ini meningkat 2,5% YoY meski melambat dari pertumbuhan 8,2% di triwulan sebelumnya. Secara kuartal, sektor ini mengalami pelemahan 23,1%.

MTI menambahkan bahwa perkiraan PDB awal sebagian besar dihitung dari data dalam 2 bulan pertama triwulan. Dalam kasus ini, April dan Mei merupakan 2 bulan ketika kegiatan ekonomi yang tidak penting dihentikan sementara sebagai bagian dari aturan pemutus rantai penyebaran pandemi covid-19.

Singapura melonggarkan pembatasam pada 1 Juni dan mulai membuka kembali ekonominya secara bertahap. Kemudian toko-toko ritel dan restoran dapat kembali dibuka pada pelonggaran tahap kedua di 19 Juni.

Untuk mengatasi dampak ekonomi itu, Pemerintah telah mengumumkan empat paket stimulus senilai hampir SGD100 miliar. Nilai itu hampir 20% dari PDB. Langkah-langkah tersebut termasuk dukungan upah untuk pengusaha yang terkena dampak dan bantuan tunai kepada orang dewasa Singapura.(CNA/OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya