Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SURAT kabar yang dikelola pemerintah Iran menyerukan ‘tindakan tegas’ terhadap Duta Besar Jerman untuk Teheran terkait pernyataan pemerintah Jerman menyebut bahwa kelompok Hezbolah Libanon sebagai organisasi teroris.
Jerman mencap Hezbolah sebagai ‘organisasi teroris Syiah’ pekan lalu. Tak hanya itu, dengan puluhan polisi dan pasukan khusus Jerman menyerbu masjid dan asosiasi Syiah di seluruh negara yang terkait dengan kelompok militan Lebanon.
Sebelumnya Jerman hanya menyebut sayap militer organisasi Hezbolah dan bukan sayap politiknya yang dimasukan sebagai kelompok teroris. Pandangan pemerintah Jerman tersebut dianggap keliru oleh para kritikus termasuk pemerintah Amerika Serikat (AS)..
Tindakan pemerintah Jerman yang memasukan kelompok bersenjata Hezbolah di Libanon sebagai teroris telah mendapat reaksi keras dan dikecam pemerintah dan pers Iran.
Baca juga : Suriah: Jet Israel Serang Pos-pos Militer Dekat Aleppo
Hujatan pun mengarah kepada Duta Besar (Dubes) Jerman untuk Teheran, Michael Klor-Berchtold, dengan menyebutnya sebagai ‘mata-mata Zionis’. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan, Senin (4/5), surat kabar Vatan-e Emrooz yang dikelola pemerintah menyerukan ‘tindakan tegas’ terhadap Dubes Jerman.
Tak hanya itu, Klor-Berchtold disebut dalam artikelnya bahwa dia memiliki niat melakukan provokasi sebagai bagian dari aktivitas spionasenya. Surat kabar yang menjadi corong pemerintah Iran itu juga menyebut Dubes Jerman memiliki ‘hubungan yang erat’ dengan Mossad atau Badan Intelijen Israel.
Surat kabar Vatan-e Emrooz, yang berafiliasi dengan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), berpendapat bahwa Iran adalah target akhir di balik pelarangan kegiatan organisasi Hezbollah di Berlin.
"(Tidak) mengambil tindakan tegas terhadap Duta Besar Jerman bisa menunjukkan bahwa Iran kurang bertoleransi terhadap ancaman asing yang mengancam keamanan dan kepentingan nasional," kata artikel itu.
Harian itu menerbitkan artikel lain pada hari yang sama menyerang Kanselir Jerman Angela Merkel berjudul "Merkel Lebih Buruk Dari Pada Hitler"
"Bahkan Hitler - dengan koleksi kejahatannya selama Perang Dunia II - tidak melelang kemerdekaan dan reputasi Jerman sebanyak Merkel," baca artikel itu.
Pada Sabtu (2/5), Vatan-e Emrooz menggambarkan Merkel sebagai pemimpin Nazi Adolf Hitler dalam sebuah artikel berjudul ‘Pelayan Zionisme."
Surat kabar Kayhan yang dikelola pemerintah dan dianggap sebagai corong Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei di Iran juga menyerang Jerman pada Sabtu (2/5).
"Menyebut Hezbolah sebagai kelompok teroris adalah perintah Israel yang mendikte, bukan keputusan yang Anda buat sendiri!" tulis Direktur Pelaksana dan Pemimpin Redaksi Kayhan, Hossein Shariatmadari. Perlu diketahui bahwa Shariatmadari secara pribadi ditunjuk oleh Khamenei pada tahun 1993. (AFP/Alarabiya/OL-09)
Swedia sukses kalahkan Jerman 4-1 di laga Grup C Euro Putri 2025.
PEMERINTAH Polandia mengumumkan rencana pengerahan hingga 5.000 personel militer ke perbatasan negara dengan Jerman dan Lithuania mulai Jumat (4/7).
Ilmuan mengungkap manusia Neanderthal menjalankan 'pabrik lemak' sekitar 125.000 tahun lalu.
Thomas Muller memastikan dirinya tidak akan bergabung dengan Manchester United pada bursa transfer musim panas ini.
Berlin tengah memantau perkembangan di Selat Hormuz secara seksama.
Pemerintah Jerman menyatakan keprihatinan atas rencana Iran untuk menutup Selat Hormuz, salah satu jalur perdagangan penting bagi pasokan minyak dan gas dunia.
ISRAEL melancarkan serangkaian serangan udara di Nabatieh di Libanon selatan pada Kamis malam (3/7).
PEMERINTAH Israel menyatakan kesediaannya untuk menjajaki perdamaian dengan Suriah.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
SEKRETARIS Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan pada Sabtu (28/6) bahwa kelompoknya tidak akan meletakkan senjata selama Israel terus melakukan serangan di Libanon selatan.
KETUA DPP PDI Perjuangan Said Abdullah meminta pemerintah Indonesia mendesak Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel.
TENTARA Israel menghadapi tantangan logistik dan mekanis yang semakin besar di tengah perang berkepanjangan di Jalur Gaza, Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved