Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Masker Jadi Primadona Hadiah di Jepang

Haufan Hasyim Salengke
23/4/2020 22:30
Masker Jadi Primadona Hadiah di Jepang
Staf kuil Yasukuni di Tokyo memakai masker saat akan menyiapkan ritual musim semi tahunan pada 21 April(AFP/Philip Fong)

Kota-kota di Jepang biasanya menawarkan daging sapi wagyu hingga tuna berkualitas sebagai hadiah untuk warga yang menyumbangkan uang dalam skema pajak khusus. Namun, pandemi virus korona mengubahnya. Tahun ini, masker naik daun dan menjadi item populer.

Orang-orang yang telah menyumbangkan hingga 7.000 yen akan mendapatkan imbalan ‘hadiah’ masker berbahan linen dan kapas. Masker tersebut dapat digunakan kembali dan diproduksi warga lokal.

"Saya terkejut. Ada banyak sumbangan sejak kami mulai menawarkan masker pada 1 April,” kata pejabat Kota Aisho, Junki Urabe kepada AFP.

Urabe mengatakan sekitar 100 sumbangan telah masuk untuk penawaran masker dalam seminggu terakhir, sementara blueberry lokal yang biasanya populer hanya menarik 20 orang.

Baca juga: PM Abe Minta Presiden Jokowi Jaga Warga dan Perusahaan Jepang

"Daging sapi dan beras lokal kami juga masih populer, tetapi saya merasa masker sangat diminati karena wabah virus covid-19," kata Urabe.

Dengan sistem tertentu, orang dapat menyumbang ke kota dan prefektur pilihan mereka untuk memenuhi syarat pengurangan pajak penghasilan dan perumahan mereka.

Sebagai imbalannya, daerah juga menawarkan produk lokal, yaitu daging sapi berkualitas atau buah mahal. Harapannya, tentu saja agar menarik warga.

Diluncurkan pada 2008, skema ini terus berkembang dan berhasil mengumpulkan sumbangan 8,1 miliar yen menjadi 512,7 miliar yen pada 2018, menurut Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi.

Skema ini telah memicu persaingan lokal. Alhasil kota-kota di Jepang berlomba menawarkan hadiah berharga, sehingga mendorong pemerintah pusat untuk membatasi nilai hadiah. (AFP/OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik