Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
RATUSAN demonstran turun ke jalanan ibu kota Iran, Teheran, menyalurkan kemarahan mereka kepada Pemerintah Iran. Mereka menyebut pemerintah sebagai pembohong karena sempat membantah telah menembak jatuh sebuah pesawat maskapai Ukraina pada Rabu (8/1).
Aksi unjuk rasa berlangsung di luar dua universitas di Teheran. Terdapat laporan adanya petugas keamanan yang menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Sabtu (11/1), Iran mengaku tidak sengaja menembak jatuh pesawat maskapai Ukraine International Airlines (UIA).
Iran menyebut penembakan tersebut merupakan "human error," sebuah kesalahan yang dilakukan operator sistem misil.
Penembakan fatal itu berujung pada jatuhnya pesawat tersebut menewaskan total 176 penumpang beserta kru.
Baca juga: Iran Akhirnya Akui tidak Sengaja Tembak Jatuh Pesawat Ukraina
Awalnya, ratusan orang di Universitas Sharif dan Amir Kabir hanya datang untuk mengenang korban tewas UIA. Namun mereka kemudian menyalurkan kemarahan saat memasuki malam hari.
Kantor berita Fars melaporkan, sekitar 1.000 orang meneriakkan slogan mengecam pemerintah. Beberapa dari mereka terlihat menyobek foto Qassem Soleimani, jenderal Iran yang tewas dalam serangan udara Amerika Serikat di Irak pada 3 Januari.
Jatuhnya pesawat UIA dengan nomor penerbangan PS752 terjadi di hari yang sama Iran meluncurkan belasan misil ke pangkalan militer AS di Irak. Belasan misil itu diluncurkan sebagai balasan atas kematian Soleimani.
Dalam aksi protes di Teheran, polisi berusaha membubarkan massa yang menghalangi jalan raya. Beberapa video di media sosial memperlihatkan adanya gas air mata yang ditembakkan aparat.
"Saya tidak akan pernah memaafkan otoritas negara saya, terutama mereka yang ada di lokasi (jatuhnya pesawat Ukraina) dan berbohong," ujar seorang warganet Iran di Twitter.
Unjuk rasa di Teheran kali ini relatif lebih kecil dibanding aksi mendukung Soleimani yang berlangsung di seantero Iran beberapa hari lalu.
Sementara itu, pengakuan Iran atas pesawat Ukraina disampaikan setelah Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei memerintahkan jajarannya untuk menginformasikan hasil investigasi "secara eksplisit dan jujur."
"Saat pemimpin agung menerima laporan kesalahan fatal tersebut, beliau langsung memerintahkan agar hasil investigasi disampaikan secara eksplisit dan jujur kepada semua orang," tulis laporan Fars.
Komandan Dirgantara Korps Garda Revolusioner Iran (IRGC) Brigadir Jenderal Amirali Hajizadeh mengatakan UIA PS752 jatuh akibat terkena misil yang meledak tepat di samping pesawat tersebut.
Hajizadeh mengatakan operator misil salah menembak karena sempat terjadi semacam "gangguan" komunikasi.
"Operator salah mengira Boeing 737 sebagai misil jelajah, dan hanya memiliki waktu 10 detik untuk memutuskan menembak atau tidak," ungkap Hajizadeh. (OL-2)
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel berusaha membunuhnya dengan menyerang wilayah tempat ia sedang mengadakan pertemuan.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengungkap bahwa dirinya menjadi sasaran upaya pembunuhan oleh Israel selama konflik 12 hari antara kedua negara yang terjadi pada pertengahan Juni lalu.
Rusia luncurkan lebih dari 400 drone dan satu rudal jarak jauh ke empat wilayah di Ukraina.
Negara-negara anggota Uni Eropa melalui NATO menjadi pihak yang membayar rudal Patriot.
Rudal Patriot adalah sistem pertahanan udara canggih AS yang mampu hancurkan rudal balistik, jelajah, dan drone. Ini peran dan kemampuannya di Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tenggat waktu kepada Rusia untuk mengakhiri konflik di Ukraina dalam waktu 50 hari.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan apresiasi atas dukungan transatlantik dari Amerika Serikat (AS) dan NATO.
SERANGAN intensif Rusia ke kota-kota Ukraina, termasuk Kyiv, berlangsung dengan ratusan rudal balistik. Presiden AS Donald Trump mengirimkan tambahan pertahanan udara ke Ukraina
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved