Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Indonesia-Vietnam Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Bilateral

Haufan Hasyim Salengke
23/12/2019 23:05
Indonesia-Vietnam Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Bilateral
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.(Javier Lizon / POOL / AFP)

MENTERI Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu dengan rekan sejabatnya dari Vietnam, Pham Binh Minh, di Hanoi, Senin (23/12).

Pertemuan ini dilakukan dalam rangka konsultasi mengenai isu-isu ASEAN menjelang Keketuaan Vietnam pada 2020. Disamping itu kedua menteri juga berkonsultasi mengingat kedua negara akan sama-sama menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada 2020.

"Pertemuan ini juga merupakan momentum yang tepat karena Indonesia dan Vietnam akan memperingati 65 tahun hubungan bilateral kedua negara tahun 2020. Kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama sekaligus penguatan kontribusi bagi stabilitas dan perdamaian di kawasan dan global," ujar Menlu Retno dalam ketarangan tertulis Kemenlu.

Kedua negara adalah mitra strategis dan sepakat untuk terus mendorong implementasi Plan of Action periode 2019-2023, khususnya kerja sama ekonomi, peningkatan perdagangan bilateral, investasi, kemajuan dalam bidang air-connectivity, serta penyelesaian negosiasi Zona Ekonomi Eksklusif.

Menyinggung isu-isu selama keketuaan Vietnam pada ASEAN, juga dibahas mengenai inisiatif Indonesia untuk menindaklanjuti ASEAN Outlook on Indo-Pacific melalui penyelenggaraan 'ASEAN-WEF Indo-Pacific Infrastructure and Connectivity Forum' pada pertengahan 2020 di Jakarta.


Baca juga: Serah Terima WNI Tawanan Abu Sayyaf Berlokasi di Zamboanga


Kedua Menteri Luar Negeri juga menekankan perlunya ASEAN untuk terus memajukan isu perempuan, perdamaian, dan keamanan sebagai salah satu prioritas keketuaan Vietnam.

Isu selanjutnya yang menjadi perhatian kedua Menteri Luar Negeri adalah perkembangan isu Rohingya di Rakhine, Myanmar. Kedua Menlu menegaskan ASEAN perlu meningkatkan perannya dalam membantu penyelesaian masalah di Rakhine termasuk mempercepat proses repatriasi pengungsi dari Bangladesh secara suka rela, aman, dan bermartabat.

Keduanya menyambut baik keterlibatan wakil ASEAN dalam Second High-Level Visit, 17-20 Desember 2020 di Cox's Bazaar.

Menlu RI juga mengangkat pentingnya review kerangka acuan ASEAN Inter-Governmental Commission on Human Rights untuk mencapai mandat yang berimbang antara pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia di kawasan.

Disinggung pula terkait kelanjutan negosasi Code of Conduct of Parties in the South China Sea (COC) yang pada 2020 akan melanjutkan second reading. Kedua negara sepakat menekankan COC harus bersifat substantif, efektif, dan dapat diimplementasikan untuk menciptakan kawasan yang kondusif bagi penyelesaian sengketa. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya