Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
POLISI Prancis menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan pemrotes ‘rompi kuning’ yang melempari batu di Paris, Sabtu (16/11), pada peringatan pertama gerakan itu yang menentang kebijakan Presiden Emmanuel Macron.
Bentrokan meletus di kota-kota Prancis lainnya ketika para aktivis berunjuk rasa untuk membuktikan gerakan mereka masih merupakan sebuah kekuatan setahun setelah protes besar pertama pada 17 November 2018, yang mengumpulkan 282.000 orang.
Jumlah yang menghadiri protes dan tingkat kekerasan telah berkurang tajam dari puncak gerakan, yang dimulai dengan frustrasi Macron gagal memenuhi kebutuhan rakyat Prancis.
Tetapi protes pada Sabtu (16/11) yang oleh para demonstran disebut 'Act 53' dari pertemuan mingguan mereka--menandai bentrokan serius pertama selama berbulan-bulan di Paris tengah antara pasukan keamanan dan demonstran.
Kementerian Dalam Negeri menyebut jumlah demonstran sekitar 28.600 orang secara nasional tetapi penyelenggara mengatakan hampir 40 ribu orang telah berkumpul.
Ketegangan terfokus di alun-alun Place d'Italie di tenggara Paris. Polisi dengan peralatan antihuru-hara membanjiri area itu dengan menembakkan gas air mata dan menggunakan meriam air setelah para demonstran melemparkan batu, membakar tempat sampah, menjungkirbalikkan mobil, dan membakarnya, demikian dilaporkan koresponden AFP.
Sebuah pusat perbelanjaan besar di daerah terpaksa memilih tutup setelah puluhan pemrotes melemparkan batu ke jendela sebuah hotel berdekatan. Beberapa demonstran dan jurnalis lepas terluka.
Polisi menangkap 147 orang di Paris pada pukul 20:00 waktu setempat, di antaranya 129 orang ditahan.
Sebelumnya pada sore hari, kepala polisi Paris Didier Lallement telah melarang demonstrasi Place d'Italie, mengutuk kerusakan dan serangan sistematis terhadap pasukan keamanan dan pemadam kebakaran.
"Sangat menyedihkan demonstrasi ini dilarang," kata Catherine Van Puymbroeck, 49. "Negara telah memicu kemarahan ini."
Polisi juga menembakkan gas air mata di daerah Les Halles, dekat museum Pompidou Center yang terkenal, untuk membubarkan demonstrasi.
Rompi kuning menginginkan aksi pada Sabtu (16/11)-hari biasa protes--dan juga Minggu (17/11), hari peringatan, untuk mengingatkan Macron mereka belum menghilang dari jalanan.
"Kami datang sekalipun Macron tidak menyukainya," teriak para demonstran ketika mereka tiba di pinggiran Paris Sabtu, dengan yang lain menyanyikan "Selamat Ulang Tahun". (AFP/Hym)
Kebakaran hutan di Prancis mencapai pinggiran kota Marseille. Kebakarna ini menyebabkan 110 orang terluka dan 400 warga dievakuasi.
Presiden Emmanuel Macron menyerukan agar negara-negara Eropa mengurangi ketergantungan ganda terhadap Amerika Serikat dan Tiongkok.
Pengantin perempuan tewas ditembak usai meninggalkan pesta pernikahan di desa Goult, Prancis.
Macron menegaskan bahwa Prancis tidak akan ambil bagian dalam operasi yang bersifat ofensif atau menyerang.
Kue khas Prancis, Choux au Craquelin, memikat pengunjung Brightspot dengan lapisan atas yang renyah berpola retak dan isian choux yang lembut di dalam.
Secara statistik sebenarnya Jerman dapat tampil dominan pada pertandingan ini dengan 56% penguasaan bola dan melepaskan 20 tendangan, namun Prancis dapat tampil lebih efektif.
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved