Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PRESIDEN Turki Tayyip Erdogan, Minggu (20/10), mengatakan tidak akan pernah mengizinkan perusahaan rokok elektrik berproduksi di Turki. Dia kemudian meminta warga Turki memilih mengonsumsi teh ketimbang merokok.
Berbicara di sebuah acara yang menentang merokok di Istanbul, Erdogan mengatakan ia telah memerintahkan Menteri Perdagangan agar jangan pernah mengizinkan rokok elektrik di Turki dan menyebut perusahaan tembakau 'memperkaya diri mereka dengan meracuni orang'.
"Mereka meminta lahan dan izin untuk memproduksi (rokok elektrik) ini. Kami tidak memberi itu kepada mereka dan tidak akan pernah," tegas Erdogan tanpa menyebutkan perusahaan yang dimaksud.
"Mereka ingin menanam saham di Turki. Pergi dan taruh saham di tempat lain," imbuhnya.
Baca juga: Para Pejuang Kurdi Mulai Keluar dari Suriah Utara
Sekitar 27% dari total populasi Turki berusia di atas 15 tahun merokok pada 2016, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), turun dari sekitar 31% pada 2010, dengan mayoritas perokok pria.
Kendati vaping bukan hal ilegal di Turki, pembelian atau distribusi rokok elektrik ilegal.
Meski demikian, banyak orang yang membeli rokok elektrik melalui distributor daring, yang juga menyediakan cairan untuk dimasukkan ke alat tersebut.
Erdogan merupakan Muslim taat yang dikenal tidak suka alkohol dan merokok. Ia kerap mendesak warga Turki berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol..
Pada 2013, pemerintahannya melarang semua iklan, promosi, dan sponsor dari produk alkohol dan tembakau di Turki. Produk seperti itu kerap disensor dalam acara TV.
"Mari kita tinggalkan rokok dan mulai minum teh Rize," kata Erdogan pada Minggu, mengacu pada teh yang berasal dari kampung halamannya di kawasan Laut Hitam.
"Saya tidak membuat banyak saran, tetapi sebagai presiden, Saya memberitahu mereka, yang saya sayangi bahwa ini haram," lanjutnya.
Vaping, yang banyak dianggap sebagai alternatif lebih aman daripada merokok, sebagian besar tidak diatur. Namun, sejumlah negara termasuk Australia, Brasil, India, dan Jepang baru-baru ini melarang atau pun membatasi aspek pasar rokok elektrik, sementara Amerika Serikat mengumumkan rencana menarik rokok elektrik rasa dari peredaran. (OL-2)
Satu orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Sindirgi, Turki, Minggu (10/8) malam.
ADMINISTRASI Otonom Suriah Utara dan Timur (AANES) memperingatkan bahwa situasi krisis air di Sungai Efrat semakin parah setelah ketinggian air di Danau Bendungan Efrat menyusut.
SURIAH saat ini menghadapi krisis kemanusiaan besar akibat perubahan iklim, konflik geopolitik, dan penurunan curah hujan.
Sedikitnya 10 petugas pemadam dan relawan tewas saat memadamkan kebakaran di Turki.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
ISRAEL dan Suriah mencapai kesepakatan gencatan senjata mendapat dukungan dari Turki, Yordania, dan negara-negara tetangga lainnya.
Menurut Bambang, hasil kajian BRIN menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif memiliki profil risiko kesehatan yang berbeda dari rokok konvensional.
Banyak orang mengira vape tidak berbahaya, padahal cairan vape mengandung zat kimia yang dapat merusak paru-paru dan jantung.
Strategi ini dinilai mampu melengkapi kebijakan pengendalian tembakau dengan menawarkan alternatif yang lebih rendah risiko bagi perokok dewasa yang belum siap berhenti dari kebiasaannya.
Cairan vape juga mengandung nikotin yang dicampur dengan berbagai macam rasa yang menarik perokok untuk beralih dari rokok konvensional.
KPAI meminta agar pemerintah daerah bisa menegakkan regulasi yang terang benderang soal komitmen menjauhkan anak dari industri rokok.
Pengungkapan ini bermula dari informasi bahwa terdapat transaksi jual-beli liquid vape mengandung narkotika di wilayah Jakarta Pusat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved