Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

AS Sepakat Tarik 5.000 Tentara dari Afghanistan

Melalusa Susthira K
04/9/2019 13:10
AS Sepakat Tarik 5.000 Tentara dari Afghanistan
Tentara AS melakukan pengawasan di wilayah Afghanistan. Ribuan tentara AS berencana ditarik dari Afghanistan.(AFP/Thomas Watkins )

PERANG yang telah berlangsung 18 tahun antara Amerika Serikat (AS) dan milisi Taliban mulai mencapai titik temu. Di bawah rancangan perjanjian perdamaian yang disepakati dengan Taliban, AS bersepakat akan menarik 5.000 tentara mereka dari Afghanistan.

Selain itu, juru runding AS, Zalmay Khalilzad, menyebutkan AS juga akan menutup lima pangkalannya di Afghanistan dalam kurun waktu 135 hari.

Kesepakatan tersebut muncul pascaledakan bom bunuh diri di Kabul pada Senin (2/9) yang menewaskan setidaknya 16 orang dan 119 orang terluka.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Nasrat Rahimi, mengatakan ledakan tersebut disebabkan oleh traktor berisi bahan peledak di dekat Green Village, Kabul Timur, yang merupakan kompleks perumahan yang menampung sejumlah organisasi internasional.

Kesepakatan tersebut berhasil tercapai setelah perundingan berbulan-bulan dengan perwakilan dari gerakan pemberontak, yang telah memasuki putaran kesembilan.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi Tolo News, Khalilzad menuturkan pihaknya masih menunggu persetujuan akhir dari Presiden AS Donald Trump untuk menandatangani perjanjian tersebut.

“Pada prinsipnya, kita telah mencapai hal tersebut. Dokumen telah rampung,” imbuhnya.

Sebaliknya, Taliban akan berkomitmen untuk tidak menggunakan pangkalan udara Afghanistan untuk menyerang AS dan sekutunya.

Khalilzad mengatakan bahwa tujuan dari kesepakatan tersebut ialah mengakhiri perang yang akan mengarah pada pengurangan kekerasan.

Lebih lanjut, Khalilzad mengatakan perundingan 'intra-Afghan', yang mungkin akan dihelat di Norwegia juga bertujuan untuk mencapai penyelesaian politik yang lebih luas.

Meskipun demikian, Khalilzad mengaku tidak ada perjanjian resmi terkait gencatan senjata, dan hal tersebut akan sangat bergantung pada negosiasi di antara di antara rakyar Afganistan sendiri dalam menyetujui penyelesaian.

Juru bicara Presiden Afghanistan, Sediq Seddiqqi, Senin (2/9), mengungkapkan bahwa Presiden Afghanistan Ashraf Ghani akan mempelajari kesepakatan tersebut terlebih dahulu sebelum memberikan pendapatnya.

AS saat ini menempatkan sekitar 14.000 tentara di Afganistan. Pasukan AS pertama kali dikirim ke Afganistan setelah serangan 11 September 2001 yang dilakukan oleh Al-Qaeda a dilindungi oleh rezim Taliban. (AFP/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya