Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Trump Ancam Penaikan Tarif, Bursa Saham Asia Melemah

Tesa Oktiana Surbakti
06/5/2019 17:11
Trump Ancam Penaikan Tarif, Bursa Saham Asia Melemah
Bursa saham di Bursa Efek Indonesia(Antara/Aditya Pradana Putra)

ANCAMAN kenaikan tarif yang digulirkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, membuat bursa saham Asia anjlok pada perdagangan Senin (6/5).

Wacana pembaruan tarif yang menyasar komoditas Tiongkok senilai 200 miliar dolar AS, muncul di tengah upaya percepatan negosiasi perdagangan antara AS-Tiongkok.

Bursa saham Shanghai melemah lebih dari 5% yang memimpin kerugian di wilayah regional. Nilai tukar yuan terhadap dolar AS juga terpukul, setelah presiden melemparkan kunci pas ke pembicaraan tingkat tinggi, yang diharapkan dapat selesai dalam waktu dekat.

"Selama 10 bulan Tiongkok membayar tarif ke AS sebesar 25% atas komoditas berteknologi tinggi senilai 50 miliar dolar AS. Berikut tarif 10% terhadap komoditas lain dengan nilai 200 miliar Dolar AS. Pada Jum'at mendatang, tarif 10% akan naik menjadi 25%," bunyi cuitan Trump dalam akun Twitternya pada Minggu malam waktu setempat.

Peringatan itu akan membayangi negosiasi bilateral putaran berikutnya. Seperti diketahui, delegasi dari Tiongkok akan mendatangi AS pekan ini. Bloomberg News melaporkan pihak Tiongkok tengah mempertimbangkan posisi mereka.

Baca juga : Trump Tegaskan AS Dukung Israel 100%

Kedua negara saling melemparkan tarif pada komoditas senilai 360 miliar dolar AS, dalam perdagangan dua arah sejak tahun lalu.

Namun, Trump dan mitranya, Presiden Tiongkok Xi Jinping, menyetujui gencatan senjata konflik dagang pada Desember lalu. Kesepakatan itu membantu pemulihan pasar saham global dalam empat bulan terakhir.

"Trump membawa palu godam ke kenari pagi ini. Hanya dua kata yang mungkin ada di benak para pedagang dan investor pekan ini, yakni pembicaraan perdagangan," ujar analis pasar dari OANDA, Jeffrey Halley.

Adapun pergerakan bursa saham Hong Kong anjlok 3,3% dan bursa saham Shanghai turun 5,3%, mengingat investor kembali untuk pertama kalinya sejak Selasa.

Kabar Bank Sentral Tiongkok akan memangkas jumlah pemberi pinjaman uang tunai harus dipertimbangkan, guna mendukung usaha skala kecil, yang juga terdampak peringatan Trump.

Sementara itu, bursa saham Singapura melemah 3,3%, begitu pula bursa saham Taipei turun 1,8%. Di lain sisi, bursa saham Sydney dan Wellington masing-masing turun 1%. Tak jauh berbeda, bursa saham Manila dan Jakarta juga melemah.

"Perdagangan telah diabaikan oleh banyak pelaku pasar. Penentuan harga pasar mengasumsikan akan terjadi kesepakatan, dan tidak ada kenaikan tarif lebih lanjut. Sementara itu, prospek pertumbuhan benar-benar membaik," tutur Kepala Ekonom Asia-Pasifik Goldman Sachs, Andrew Tilton.

"Ancaman Trump sekarang meningkatkan kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Jika tarif meningkat yang diiiringi ketidakpastian terkait hal tersebut, jelas membebani investasi mendatang," imbuhnya.(AFP/OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik